Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Transisi Energi Vale Indonesia Demi Kurangi Emisi 33% pada 2030

Simak upaya Vale Indonesia (VALE) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 33% pada tahun 2030.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menerapkan strategi transisi energi yang komprehensif. 

Tidak tanggung-tanggung, perusahaan tambang nikel ini mengadopsi berbagai inisiatif untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dengan beralih ke energi hijau seperti biomassa dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Head of Strategic & Corporate Affairs PT Vale Indonesia Budiawansyah menyatakan perusahaan berkomitmen mencapai Net Zero Emissions pada 2050 pada COP26, atau lebih cepat satu dekade dari target pemerintah pada 2060. 

"Kami fokus pada pengurangan karbon absolut, dengan target awal 33% pada 2030. Ini bukan gagah-gagahan, tetapi investasi jangka panjang," ujarnya dalam Talk Show Energy Transition For Accelerating NDC 2030 Target di Balikpapan, Jumat (20/9/2024).

Dia mengungkapkan bahwa sumber utama intensitas karbon terbesar ada di proses pengolahan. Langkah-langkah yang diambil melibatkan konversi dari penggunaan minyak atau batu bara sebagai zat reduktor ke gas. 

Lebih lanjut, dia memaparkan biomassa juga dapat menggantikan batu bara.

"Awalnya dianggap sulit karena kebutuhan karbon dalam proses, tetapi setelah dikaji, ternyata bisa digantikan oleh gas, yang dapat mengurangi emisi hingga 50%,” ungkapnya. 

Namun, transisi energi menuju NDC bukan tanpa batu sandungan. Tantangan utama termasuk penggunaan LNG meski Indonesia memiliki gas yang melimpah. 

"Masalahnya adalah siapa yang akan menjadi pembeli utama LNG. Di sisi lain, penggunaan biomassa juga tidak mudah karena keterbatasan pasokan dan lahan," tegasnya.

Sementara itu, PT Vale juga mengkaji penggunaan teknologi waste heat recovery untuk mengurangi energi yang hilang dalam proses pengolahan. 

"Smelter di China, misalnya, sangat efisien dengan mengoptimalkan energi mulai dari preheating hingga peleburan. Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak,” sebutnya

Dengan segudang inisiatif ini, Budiwansyah optimistis untuk mencapai target pengurangan emisi GRK sebesar 33% pada 2030 serta mencapai Net Zero Emission pada 2050.

Talk Show Energy Transition For Accelerating NDC 2030 Target di Balikpapan, Jumat (20/9/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper