Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Hilirisasi Rumput Laut, Disulap Jadi Bahan Bakar Pesawat

Presiden Jokowi meminta agar hilirisasi rumput laut semakin digiatkan karena produk turunannya sangat banyak, termasuk menjadi bahan bakar pesawat terbang.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya kepada awak media di Pasar Soponyono, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur pada Jumat, 6 September 2024. / BPMI Setpres-Rusman
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya kepada awak media di Pasar Soponyono, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur pada Jumat, 6 September 2024. / BPMI Setpres-Rusman

Bisnis.com, SURAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar hilirisasi rumput laut semakin digiatkan karena produk turunannya sangat banyak, termasuk menjadi bahan bakar pesawat terbang.

Permintaan itu Jokowi sampaikan ketika membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ke-XXII di Surakarta, Jawa Tengah pada Kamis (19/9/2024). Menurutnya, selama ini belum ada manajemen hilirisasi rumput laut yang baik.

"[Padahal] dari sinilah nanti bisa turunnya baik ke pupuk organik, baik ke agar, baik ke kosmetik, baik ke tepung, dan juga minyak pesawat terbang sekarang ini bisa dari rumput laut," kata Jokowi.

Dia menjelaskan, Indonesia punya potensi besar pemanfaatan rumput laut. Alasannya, Indonesia memiliki pesisir sepanjang sekitar 81.000 kilometer atau terpanjang kedua di dunia.

Oleh sebab itu, kepala negara dan pemerintahan ini juga meminta ISEI turut ikut mendesain kebijakan ihwal hilirisasi produk padat karya tersebut.

"Ini sebuah potensi besar tapi memang harus didesain, harus direncanakan, harus dibuat startegi yang benar sehingga nanti hasilnya bisa ketemu," jelas Jokowi.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Ketua Umum ISEI sekaligus Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, pihaknya memang merekomendasikan kebijakan strategi hilirisasi pangan secara bertahap.

Di jangka pendek, difokuskan kepada komoditas yang dapat membantu upaya menjaga ketahanan pangan, stabilitas harga, dan padat karya seperti beras, cabe, bawang merah, dan ikan. 

Di jangka menengah-panjang, hilirisasi dapat diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui defisit transaksi berjalan seperti melalui komoditas rumput laut, sawit, dan tebu.

"Tentunya keberhasilan hilirisasi pangan perlu didukung oleh berbagai strategi kunci lainnya yang mencakup kelembagaan, perdagangan, kebijakan di daerah hingga strategi pembiayaan," tutup Perry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper