Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea memastikan terdapat tiga konfederasi buruh yang mengakui Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Hal ini disampaikannya usai bertemu selama 2,5 jam dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).
“Ada tiga konfederasi buruh terbesar dengan tegas, yaitu KSPI Said Iqbal, KSBSI Elly Rosita Silaban, dan KSPSI Andi Gani, menegaskan kami mengakui Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin,” katanya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Andi mengaku bahwa alasan tiga konfederasi buruh terbesar di Indonesia itu mengakui Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin yang sah karena Arsjad hingga saat ini masih memegang keppres.
Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa dalam pertemuan itu Jokowi mengaku gusar lantaran dianggap cawe-cawe atau ikut campur terhadap kepengurusan Kadin Indonesia dan sejumlah oknum mendorong Presiden Ke-7 RI itu untuk menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang Kepengurusan Kadin.
“Jadi jangan ada lagi pihak-pihak mendorong-dorong Presiden menerbitkan Keppres, karena Presiden sudah menegaskan dikembalikan kepada internal Kadin. Presiden menyampaikan ‘jangan lemparkan bola panas ke saya’. Kok yang ribut di Kadin, lalu Presiden dipaksa-paksa untuk segera mengeluarkan Keppres," ujarnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, Andi menekankan bahwa alasan lain pengakuan atas kepemimpinan Arsjad Rasjid menjadi penting bagi konfederasi buruh lantaran akan berkaitan penting dengan perundingan-perundingan upah buruh ke depan.
“November sudah sebentar lagi, penentuan upah minimum 2025. Dengan siapa kami harus berunding? Dengan siapa kami harus menerima? Berdialog dengan mitra pengusaha,” pungkas Andi.