Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berkomitmen untuk mengedepankan prinsip sustainable forest city dalam membangun IKN.
Konsep forest city IKN menganut pada prinsip-prinsip keberlanjutan, misalnya seperti kota tanpa emisi karbon, dan kota yang tetap menjaga ekosistem hutan tropis di Kalimantan.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Otorita IKN, Troy Pantouw, menegaskan bahwa pembangunan Nusantara akan terus berlanjut sesuai dengan prinsip sustainable forest city.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan, selaras dengan visi besar untuk menjadikan Nusantara. Pembangunan IKN diyakini akan terus berlanjut hingga 2045.
“Hal ini juga tentunya ditandai dengan terus masuknya investor, baik dari dalam maupun luar negeri ke Nusantara. Beberapa waktu ke depan akan ada launching perdana investor asing yang akan berinvestasi di Nusantara." ujar Troy dalam Bisnis Indonesia Forum, dikutip Sabtu (7/9/2024)..
Untuk diketahui, Bisnis Indonesia Forum merupakan forum yang bertujuan untuk mengumpulkan gagasan dan aspirasi dari dunia usaha yang akan dirangkum sebagai bahan pertimbangan rekomendasi kebijakan bagi pemerintahan baru.
Baca Juga
Dia juga menambahkan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak khususnya mitra kontraktor dalam proyek ini.
“Pembangunan IKN itu butuh peran semua pihak, 100% karya anak bangsa, jadi kita mesti berkolaborasi, berpartisipasi secara aktif dan inklusif,” kata Troy.
Usulan
Dalam kesempatan tersebut, OIKN juga mengusulkan penambahan anggaran pada 2025 ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Troy menyatakan bahwa pihaknya bersama Kemenkeu akan melakukan pendalaman mengenai usulan penambahan anggaran untuk pagu Otorita IKN tahun 2025.
Troy menjelaskan permohonan penambahan anggaran tersebut kembali dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan bersama dengan Komisi II DPR RI di Jakarta, Senin (2/9/2024).
“Tambahan anggaran yang kami ajukan sudah mendapatkan pendalaman dari Menteri Keuangan dan dan Bappenas sebetulnya, jadi tetap optimis [ditambah],” kata Troy dalam acara Bisnis Indonesia Forum di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Meski belum mendapat kejelasan hingga sinyal mengenai realisasi tambahan anggaran tersebut, Troy tetap optimis prosesnya dapat berjalan lancar.
“Sudah berproses untuk tambahan anggaran baru, Insya Allah bisa lancar dan akan solid gitu ya angkanya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Plt. Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, sempat meminta tambahan anggaran 2025 sebesar Rp29,8 triliun.
"Tadi kami usulkan Rp29,8 triliun, apakah nanti diterima atau tidak atau sebagian digeser kepada Kementerian lain itu nanti tentu bahan diskusi, ini kebutuhan riil," kata Antoni kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Usulan tambahan anggaran akan digunakan untuk pembiayaan seperti pengelolaan gedung-gedung yang diserahkan dari Kementerian PUPR ke OIKN, pembangunan infrastruktur lanjutan untuk program pembangunan IKN 2025, hingga penyediaan teknologi kota pintar.
Raja Juli yang juga merupakan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) itu akan mendiskusikan kembali dengan beberapa Kementerian/Lembaga, khususnya Kementerian PUPR yang selama ini mengelola anggaran pembangunan.
"Ketika nanti diserahkan kepada OIKN tentu pertama kapasitas OIKN untuk mengelola gedung ditingkatkan, SDM yang baik, kedua harus ada tersedia anggaran sehingga bangunan yang sudah cantik dan indah itu kemudian bisa dirawat dengan baik," tuturnya.