Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Laut Melimpah, Kontribusi Sektor Maritim Hanya 7,9% dari PDB

Kontribusi sektor maritim terhadap PDB nasional saat ini hanya sebesar 7,9%. Jika melihat luasnya lautan RI, maka setidaknya lautan menyumbang 70% terhadap PDB
Rumput laut di Sumbawa Barat bisa menjadi peluang investasi yang besar/Harian Noris
Rumput laut di Sumbawa Barat bisa menjadi peluang investasi yang besar/Harian Noris

Bisnis.com, JAKARTA - Kontribusi sektor maritim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional RI saat ini hanya sebesar 7,9%.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Firman Hidayat mengatakan logikanya jika melihat luasnya lautan RI, maka setidaknya lautan menyumbang 70% terhadap PDB. 

"Kontribusi sektor maritim hanya 7,9% dibandingkan dengan PDB. Dan jika kita melihat pertumbuhan PDB maritim, selama 5 tahun terakhir hanya tumbuh sekitar 2%, sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi kita sekitar 5%,” katanya, di Indonesia Internasional Sustainability Forum (ISF) 2024, pada Jumat (6/9/2024). 

Dia mengatakan fokus utama pemerintah memanfaatkan potensi laut Indonesia adalah untuk mendorong hilirisasi komoditas maritim.

Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam budidaya rumput laut, tetapi pemanfaatannya sebagian kecil dari area yang ada. 

Padahal menurutnya rumput laut memiliki nilai tambah yang tinggi, seperti untuk produksi bioplastik dan bahan bakar nabati.

“Kita adalah produsen rumput laut kedua terbesar di dunia, kita punya area luas yang cocok untuk budidaya rumput laut, tetapi kita baru memanfaatkan 1% dari area tersebut,” ujarnya. 

Dia mengatakan bahwa Indonesia dengan 70% wilayahnya merupakan lautan, seharusnya memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan dari laut, namun sejauh ini peluang tersebut masih belum dimanfaatkan.

Kemudian dia mengatakan bahwa pemerintah gencar melakukan eksplorasi laut untuk memanfaatkan potensi sumber daya laut yang belum terjamah.

Untuk diketahui, International Sustainability Forum (ISF) 2024 digelar oleh pemerintah Indonesia sebagai wadah pertemuan, bagi para pejabat dunia di berbagai sektor dan negara untuk bertukar pikiran dan mencari solusi terbaik untuk menghadapi perubahan iklim. ISF digelar selama 2 hari, pada 5-6 September 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper