Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penumpang Naik Saat Tiket Pesawat Mahal, INACA Ungkap Penyebabnya

BPS mencatatkan peningkatan jumlah penumpang angkutan udara domestik dan internasional pada Juli 2024
Penumpang tampak memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu (6/4/2024) siang atau H-4 Lebaran. Angkasa Pura II menyebut akan ada 184.250 penumpang yang tiba dan berangkat di Bandara Soekarno-Hatta pada H-4 Lebaran./ JIBI - Bisnis - Surya Dua Artha Simanjuntak.
Penumpang tampak memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu (6/4/2024) siang atau H-4 Lebaran. Angkasa Pura II menyebut akan ada 184.250 penumpang yang tiba dan berangkat di Bandara Soekarno-Hatta pada H-4 Lebaran./ JIBI - Bisnis - Surya Dua Artha Simanjuntak.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistika (BPS) mencatatkan peningkatan jumlah penumpang angkutan udara domestik dan internasional menjadi masing-masing sebesar 6,04 juta dan 1,59 juta penumpang pada Juli 2024. 

Keberangkatan penumpang transportasi angkutan udara mengalami kenaikan pada Juli baik secara bulanan maupun tahunan. 

Pada angkutan udara domestik, BPS mencatatkan penumpang sebanyak 6,04 juta atau naik 11,04% secara bulanan (MoM) dibandingkan Juni yang sebesar 5,44 juta penumpang.

Sementara itu, secara tahunan (yoy) penumpang pesawat domestik naik 1,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,95 juta. 

Adapun untuk angkutan udara internasional, BPS mencatatkan kenaikan 20,12% yoy menjadi 1,59 juta penumpang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,33 juta. 

Sementara itu secara bulanan, penumpang angkutan udara internasional mengalami kenaikan 1,36% dibandingkan Juni yang sebesar 1,57%. 

Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto menjelaskan jumlah penumpang pesawat yang melonjak saat harga naik merupakan keseimbangan permintaan dengan ketersediaan. Kondisi tersebut merupakan mekanisme pasar.

"Sehingga dengan kenaikan demand, maka harga [tiket] akan bergerser ke kisaran tinggi atau Tarif Batas Atas [TBA]. Bila permintaan turun maka sebaliknya harga akan bergerak turun," kata Bayu saat dihubungi Kamis (2/9/2024).

Kenaikan jumlah keberangkatan tersebut terjadi saat isu mahalnya tiket pesawat serta upaya pemerintah melalui satgas dilakukan untuk mengatasinya. 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut saat ini satgas sedang berproses membahas terkait faktor yang memengaruhi harga tiket pesawat, seperti harga avtur, pajak, jumlah pesawat, dan suku cadang.  

“Banyak faktor yang terlibat, jadi kita bicara mana cost yang bisa kita turunkan, misalnya harga fuel [avtur],” kata Luhut kepada wartawan, Senin (19/8/2024). 

Terpisah, Kementerian Perhubungan menjelaskan, terkait rencana penghapusan pajak tiket pesawat sedang dalam pembahasan satgas. Rencana penghapusan tersebut dapat menurunkan harga tiket hingga 11%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper