Bisnis.com, JAKARTA - Gojek angkat bicara mengenai kabar adanya pembatalan sepihak pesanan makanan (order food) pada saat driver ojek online melakukan demo.
Ramai di akun media sosial X (sebelumnya Twitter), seorang pelanggan Gojek yang memesan makanan via GoFood, mengaku dibatalkan secara sepihak oleh Gojek.
Pengalaman itu dibagikan warganet @ifhtulsina di X, pada saat para pengemudi ojek online (ojol) atau driver melakukan aksi demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/8/2024).
Dalam cuitannya, akun tersebut mengunggah tangkapan layar yang berisikan dukungan terkait aksi demo ojol melalui pesan di aplikasi besutan Nadiem Makarim.
Di sana, terlihat akun @ifhtulsina dan sang driver berkirim pesan terkait aksi demo ojol. Di sana, pelanggan memberikan semangat kepada driver terkait tuntutan upah yang layak.
Namun, tak lama pesanan tersebut dibatalkan bukan dari pelanggan, melainkan secara sepihak dari Gojek di saat pesanan hampir tiba di lokasi pelanggan. Driver menyebut pesanan tersebut dianggap sebagai orderan fiktif.
Baca Juga
“Bisa-bisanya dibilang orderan fiktif karena menyatakan dukungan pada para ojol lewat chat-nya. Tiba-tiba semua dicancel padahal makanan sudah sampai rumah. Outlet dan driver jadi ga dapat apa-apa. Whoa gokil,” tulisnya.
Dia juga mengungkap bahwa driver dan merchant tidak mendapatkan uang dari transaksi pesanan, sebab uang tersebut kembali ke rekening pelanggan.
Menanggapi hal itu, Head of Corporate Affairs Gojek Rosel Lavina menyatakan bahwa Gojek selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek dan senantiasa mengimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib.
Selama ini, ungkap Rosel, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang perusahaan miliki.
“Di sisi lain, kami juga menyayangkan adanya upaya yang memberi kesan akan tidak beroperasinya beberapa layanan kami dikarenakan rencana aksi demonstrasi,” kata Rosel kepada Bisnis, Kamis (29/8/2024).
Lebih lanjut, Rosel menyatakan Gojek tetap beroperasi secara normal dan pengguna bisa menggunakan layanan Gojek seperti biasa.
“Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa,” ujarnya.
Dia menambahkan Gojek juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. “Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami,” tandasnya.
Sebelumnya, Koalisi Ojol Nasional menyebut aksi demo dilakukan untuk menyuarakan ketidakadilan dalam bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi ojek online. Antara aplikator, yaitu Grab, Gojek, Maxim, Shopee, dan Lalamove dengan mitra pengemudi ojol. “Maka, kami atas nama driver se-Indonesia tidak akan menerima atau mengambil orderan dalam bentuk apapun baik makanan, paket, dan kendaraan pada 29 Agustus 2024,” ungkapnya.