Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih periode 2024—2029 Prabowo Subianto diprediksi akan mengandalkan Konsorsium Nusantara pimpinan konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dibandingkan investor asing.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menjelaskan bahwa para konglomerat Tanah Air lebih mudah dirayu daripada investor asing. Dia meyakini, Prabowo akan memberikan proyek-proyek starategis nasional (PSN) kepada para konglomerat yang mau membantu untuk membangun IKN.
"[Prabowo bilang] 'nanti gue kasih kompensasi PSN'. Dapatnya 10 kali lipat dari ongkos yang dikeluarkan [para konglomerat di IKN]," kata Faisal saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2024).
Menurutnya, timbal balik seperti itu sudah menjadi kewajaran dalam proses pembangunan di Indonesia. Bagaimanapun, sambungnya, para konglomerat merupakan pebisnis bukan pemberi amal.
Oleh sebab itu, Faisal berpendapat bahwa Prabowo akan tetap melanjutkan pembangunan IKN yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kendati demikian, sambungnya, Prabowo tidak akan memiliki niat sebesar Jokowi dalam membangun IKN.
"Akan lanjut, tapi size-nya dikurangi. Saya punya confidence [kepercayaan diri] tinggi Pak Prabowo akan melanjutkan ibu kota [IKN] tapi ditata ulang," jelasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Presiden Jokowi menyatakan realisasi investasi di IKN Nusantara mencapai Rp56,2 triliun per Agustus 2024. Dari total tersebut, kontribusi terbesar berasal dari para konglomerat yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara seperti Aguan hingga Robert Budi Hartono.
Konsorsium Nusantara sendiri telah berkomitmen untuk mengucurkan investasi pada proyek mix used development yang terdiri atas mal, hotel, dan perkantoran di IKN.
Berikut daftar 12 perusahaan Konsorsium Nusantara di IKN:
- Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma)
- Salim Group (Anthony Salim)
- Sinarmas (Franky WIjaya)
- Pulauintan (Pui Sudarto/Maruarar Sirait)
- Adaro (Boy Tohir)
- Barito Pacific (Prajogo Pangestu)
- Astra Group (Soeryadjaya)
- Mulia Group (Eka Tjandranegara)
- Kawan Lama Group (Kuncoro Wibowo)
- Alfamart Group (Djoko Susanto)
- Wings Group (William Katuari)
- Djarum Group (Budi Hartono)