Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP Tapera Salurkan Pembiayaan Rumah Rp13,62 Triliun hingga Agustus 2024

BP Tapera telah menyalurkan pembiayaan rumah subsidi atau FLPP senilai Rp13,62 triliun hingga periode 15 Agustus 2024.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat telah menyalurkan pembiayaan rumah subsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) senilai Rp13,62 triliun hingga periode 15 Agustus 2024.

Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera BP Tapera Doddy Bursman menuturkan, pembiayaan FLPP tersebut telah mencakup pembiayaan kepada 111.784 unit rumah yang tersebar di 33 provinsi mencakup 387 kabupaten/kota.

"[Pembiayaan Rp13,62 triliun] disalurkan oleh 37 bank penyalur dan dibangun oleh 6.579 pengembang di 9.713 perumahan," tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu (21/8/2024).

Sementara itu, pada periode yang sama, Doddy menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan sebangak 3.512 unit rumah senikai Rp583,55 miliar lewat program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Di sisi lain, untuk terus mendukung upaya pemerintah menekan rasio ketimpangan pemilikan rumah (backlog) yang saat ini dilaporkan masih berada di level 9,9 juta rumah tangga, BP Tapera juga berkomitmen untuk mendukung percepatan realisasi program 3 juta rumah yang dicanangkan presiden dan wakil presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

“Terkait dengan program tiga juta rumah, BP Tapera siap mendukung apapun keputusan yang akan dilaksanakan oleh presiden terpilih nanti. Kami akan menjaga terus penyaluran perumahan bagi masyarakat dan selalu siap menerima penugasan dari pemerintah yang akan datang,” tegas Doddy.

Untuk itu, BP Tapera memastikan akan terus meningkatkan ketersediaan dana dan prioritisasi penyaluran sehingga mencukupi dan lebih tepat sasaran, penyediaan pendanaan untuk pembiayaan perumahan yang terjangkau sesuai dengan kemampuan, meningkatkan bankability peserta informal melalui mekanisme tabungan beserta profiling demand dan risk-nya. 

Ke depan, pengelolaan dana jangka panjang berbasis tabungan diharapkan dapat menggantikan peran APBN serta mengatasi masalah funding mismatch pembiayaan perumahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper