Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Tekankan Perlunya Kolaborasi Internasional Guna Kurangi Emisi Karbon

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk mencapai target emisi nol bersih (net zero emission).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat acara serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat acara serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk mencapai target emisi nol bersih (net zero emission), terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia yang membutuhkan teknologi dan pendanaan yang memadai.

Hal ini dirinya sampaikan di depan para delegasi Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting yang digelar di Jakarta 20-21 Agustus 2024.

“Untuk mencapai emisi nol bersih merupakan tujuan kita bersama dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Indonesia ke depan pada tahun 2050-2060 harus sudah mencapai satu titik yang lebih baik,” kata Bahlil dikutip dari keterangan resmi, Rabu (21/8/2024).

Bahlil menekankan bahwa negara berkembang seperti Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru terbarukan, tetapi masih menghadapi tantangan dalam hal teknologi dan pembiayaan.

Pertemuan AZEC 2nd Ministerial Meeting akan menghasilkan beberapa hasil penting, antara lain The 2nd AZEC Ministerial Joint Statement, publikasi Memorandum of Understanding (MoU) proyek AZEC baru dan peluncuran Asian Zero Emission Center. 

Selain itu, akan diselenggarakan pula AZEC Business Forum yang bertujuan untuk menggalang partisipasi badan usaha dalam upaya dekarbonisasi sekaligus sebagai forum business matching untuk memperkuat kolaborasi di masa depan.

“Saya yakin dan percaya lewat forum ini besok kita akan mampu berdiskusi untuk melahirkan gagasan-gagasan yang konstruktif untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan,” ujar Bahlil.

Adapun, AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Negara-negara anggota AZEC meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper