Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeklaim aksi Satuan Tugas (Satgas) impor mengamankan barang-barang ilegal telah berhasil bikin mafia impor ketar-ketir.
mengatakan bahwa sejak Satgas impor mulai bekerja sejak bulan lalu atau 18 Juli 2024, para pelaku impor ilegal mulai mengurangi aktivitasnya lantaran khawatir dengan masifnya tindakan pengamanan oleh Satgas.
Adapun, Satgas impor telah melakukan tindakan pengamanan besar sebanyak tiga kali terhadap barang ilegal dengan total nilai mencapai Rp100 miliar di tiga tempat berbeda yaitu di pergudangan kawasan Penjaringan Jakarta Utara, Tempat Penimbunan Pabean Bea Cukai Cikarang, dan teranyar pemusnahan di Kantor Kemendag.
"Mudah-mudahan saya dengar kapal-kapal yang mau masuk enggak jadi, balik kanan. Tentu akan membantu meredakan barang-barang ilegal itu," ujar Zulhas di Kantor Kemendag, Senin (18/8/2024).
Bahkan, Zulhas juga mengeklaim bahwa usai pengamanan barang-barang ilegal di gudang kawasan Penjaringan Jakarta Utara itu, banyak gudang-gudang lainnya kini mulai menutup operasinya untuk barang ilegal.
"Sekarang dampaknya banyak warehouse sudah tutup, yang ilegal itu yang WNA [warga negara asing] di mall besar sekarang sudah mulai kembali ke tempat mereka,nunggu keadaan reda," jelasnya.
Baca Juga
Oleh karena itu, Zulhas menegaskan konsistensi tindakan pengamanan barang impor ilegal harus terus dilakukan untuk membuat para oknum importir jera. Dengan begitu, peredaran barang impor ilegal dapat ditekan hingga industri dalam negeri kembali bergeliat.
"Ini makanya terus konsisten kita lakukan, kalau enggak nanti kembali lagi [WNA oknum importir]. Katanya, sekarang sangat ketat, jadi pada putar balik," jelasnya.
Zulhas menambahkan, untuk memperdalam efektivitas kerja Satgas impor, pihaknya tengah melakukan riset bersama Satgas impor kalangan akademisi Universitas Indonesia (UI) untuk menelaah seberapa besar produk ilegal menguasai pasar domestik hingga penyebarannya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, bisnis barang impor ilegal disinyalir kuat dijalankan oleh WNA. Menurutnya, WNA tersebut mengimpor barang secara tidak resmi kemudian menyetok barangnya dengan menyewa layanan pergudangan beserta layanan pengiriman kurir.
"Sekarang orang asing yang di sini, dia ngimpor ke sini, dia jualan di sini pakai kita sewa gudang," ujar Zulhas, Jumat (26/7/2024).
Zulhas menyebut, penyewaan gudang besar untuk barang impor ilegal diperkirakan juga marak terjadi di banyak daerah. Barang impor ilegal di gudang-gudang selanjutnya dijual secara online oleh para importir.
"Banyak sekali ini kami dapat laporan, setiap provinsi itu katanya bisa 30-40 penyewaan gudang besar-besaran yang jualannya secara online seperti ini," ungkapnya.