Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Lifting Minyak 2025 Makin Ciut, Menteri ESDM Ungkap Sebabnya

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan alasan dibalik kembali turunnya target lifting minyak dalam RAPBN 2025
RAKER KOMISI VII DENGAN KEMENTERIAN ESDM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/4/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
RAKER KOMISI VII DENGAN KEMENTERIAN ESDM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/4/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan alasan dibalik kembali turunnya target lifting minyak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025

Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan target lifting minyak ke posisi 600.000 barel per hari (bopd) dalam RAPBN 2025. Target ini turun dibandingkan target lifting dalam APBN tahun 2024 yang mencapai 635.000 barel per hari.

Arifin menjelaskan, kembali turunnya target lifting minyak dikarenakan banyaknya lapangan minyak yang mengalami penurunan produksi secara drastis.

Namun, dirinya mengharapkan adanya kenaikan produksi minyak dengan adanya upaya-upaya peningkatan produksi seperti yang dilakukan di Blok Cepu.

“Nah, sekarang kan sudah mulai kita coba recover nih, kan kemarin di Cepu ada tambahan. Mudah-mudahan akhir tahun bisa nguber, tuh,” kata Arifin saat ditemui di Komplek Parlemen Senayan, Jumat (16/8/2024).

Terkait dengan target produksi minyak 1 juta barel pada tahun 2030, Arifin menyebut bahwa pihaknya masih optimistis dapat mencapai target tersebut. Terlebih, masih terdapat potensi migas dari sumur eksplorasi migas nonkonvensional (MNK) di Blok Rokan.

“Insyaallah [tercapai target 1 juta barel],” ujarnya.

Sebelumnya, SKK Migas mengungkapkan realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) pada semester I/2024 masih di bawah target. 

Sampai dengan semester pertama tahun 2024, SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak hanya mencapai 576.000 barel per hari (bopd) atau di bawah target APBN sebesar 635.000 bopd.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, tidak tercapainya target lifting minyak pada semester 1/2024 ini dikarenakan masalah banjir yang terjadi di beberapa wilayah.

“Lifting minyak sampai dengan semester I, karena kita semester I mengalami gangguan banjir di mana-mana sehingga drilling praktis lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan sehingga ada beberapa keterlambatan kegiatan drilling,” kata Dwi dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester I/2024, Jumat (19/7/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper