Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan produksi kakao Ghana terancam gagal akibat cuaca panas dan kering. Kondisi ini menyebabkan buah dan bunga kakao layu di wilayah barat daya Ghana, yang merupakan salah satu pusat produksi utama.
Dilansir Bloomberg pada Senin (12/8/2024), seorang petani di Yakase Francis Agyabeg mengatakan kondisi cuaca yang panas dan kering tidak hanya menyebabkan bunga kakao layu. "Beberapa tanaman, termasuk sayuran, juga banyak yang layu," ujarnya.
Sebelumnya, Ghana memprediksi produksi biji kakao dapat kembali ke angka 700,000 ton pada 2024-2025 setelah cuaca buruk dan merebaknya penyakit tanaman, dibarengi dengan adanya kekurangan pupuk, menyebabkan penurunan pasokan ke pasar global dalam tiga tahun terakhir.
Ghana terpaksa menunda pengiriman setidaknya 250.000 metrik ton kakao untuk musim 2024-2025 yang dimulai pada bulan Oktober setelah produksi anjlok. Ghana dan Pantai Gading, yang merupakan produsen kakao terbesar di dunia, tengah berjuang melawan penyebaran penyakit tunas.
Meski demikian, Pantai Gading memperkirakan panen pada tahun 2024-2025 akan meningkat hingga mencapai 2 juta ton, dari perkiraan 1,8 juta ton pada akhir musim saat ini. Sementara Ghana memperkirakan produksinya akan mencapai 700.000 ton dari sekitar 425.000 ton.
Sementara itu, Bloomberg juga merangkum kondisi produsen biji kakao di wilayah Afrika Barat lainnya:
Baca Juga
Pantai Gading:
Terjadi hujan dengan curah rendah, tetapi produksi dari perkebunan di wilayah barat dan selatan melanjutkan peningkatan.
Kamerun:
- Tidak terjadi hujan dalam seminggu terakhir sehingga petani menggunakan bahan kimia untuk mencegah kemungkinan penyakit.
- Salah satu petani di Obala, dekat Ibu Kota Yaoundé, Henri Michel, mengatakan cuaca masih mendukung pertumbuhan tanaman dan para petani tetap optimistis mengenai musim berikutnya.
Nigeria
- Badan Meteorologi Nigeria telah memperkirakan sedikit atau tidak ada hujan pada bulan Agustus, yang dipandang positif oleh para petani karena mengurangi kemungkinan hama dan penyakit tanaman. "Bunga segar sekarang sangat bagus," kata Alphonsus Nana, seorang petani kakao di dekat Ikom di tenggara Nigeria.
- Di barat daya, para petani juga memanfaatkan jeda hujan untuk kegiatan pemeliharaan pertanian.