Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah belum akan membuka opsi pemberian insentif fiskal untuk biaya avtur dalam rangka menekan harga tiket pesawat yang saat ini disebut sudah terlampau tinggi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, pihaknya belum mendengar terkait usulan insentif fiskal berupa pemberian subsidi untuk avtur.
"Dalam rakor di Kemenko Marves diusulkan ada dibuka multiprovider untuk penyediaan avtur. Tidak ada usulan untuk subsidi," kata Dadan kepada Bisnis, dikutip Selasa (13/8/2024).
Sebelumnya, usulan subsidi terhadap avtur dan suku cadang pesawat diajukan oleh Kementerian Perhubungan melalui hasil kajian Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Salah satu opsi yang diusulkan sebagai solusi jangka pendek untuk menurunkan harga tiket yaitu subsidi atau insentif dan penghapusan pajak tiket pesawat udara.
Tak hanya itu, Kemenhub juga telah menyurati Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mempertimbangkan multiprovider BBM penerbangan.
Baca Juga
Di sisi lain, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan, pemerintah baru akan membuka opsi menambah penyedia avtur selain pemasok yang ada saat ini, yaitu Pertamina.
"Bukan subsidi avtur, tapi multiprovider avtur supaya harga bisa kompetitif," ujarnya, dihubungi terpisah.
Sebelumnya, Rachmat menerangkan, pemerintah terus mendukung agar industri transportasi udara dapat berjalan lebih sehat dan adil, salah satunya melalui penyediaan avtur.
Dalam hal ini, pihaknya juga terbuka terhadap masukkan guna membuat industri tersebut lebih efisien. Terkait isu monopoli penyediaan avtur dari Pertamina, Rachmad tak banyak berkomentar karena perusahaan tersebut memang mengemban tugas untuk menjaga pasokan avtur di seluruh wilayah Tanah Air.
"Kalau Pertamina, Pertamina kan punya kewajiban untuk melaksanakan seluruh indonesia. Kalaupun misalnya itu dibuka yang lain juga harus mau menyediakan di tempat-tempat yang banyak juga, jangan hanya mau rute-rute gemuk," terangnya.