Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) membebaskan pengenaan bea masuk antisubsidi atau bea masuk imbalan (BMI) terhadap produk matras asal Indonesia.
Keputusan pembebasan tersebut dikeluarkan United States Department of Commerce (USDOC) selaku otoritas AS yang dicantumkan dalam Federal Register Vol. 89, No. 140 pada tanggal 22 Juli 2024.
Dengan dibebaskannya Indonesia dari pengenaan BMI tersebut, pemerintah mengeklaim Indonesia sudah mengamankan akses pasar ekspor ke AS dengan nilai sekitar US$370,4 juta atau setara Rp5,98 triliun.
"Ekspor matras Indonesia ke AS akhirnya bebas dari penerapan BMI. Ini hasil kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha Indonesia menghadapi penyelidikan dari Otoritas AS," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam siaran pers, Selasa (6/8/2024).
Sebagai informasi, USDOC memulai penyelidikan antisubsidi untuk produk matras asal Indonesia sejak 17 Agustus 2023, dengan pos tarif 9404.21.0010, 9404.21.0013, 9404.21.0095, 9404.29.1005, 9404.29.1003, 9404.29.1095, 9404.29.9085, 9404.29.9087, 9404.29.9095, 9401.41.0000, 9401.49.0000, dan 9401.99.9081.
Dalam hasil penyelidikan yang dilakukan otoritas AS, disimpulkan bahwa margin subsidi yang diterima eksportir matras Indonesia sangat kecil. Nilai margin tersebut kurang dari 1% ad valorem atau masuk kategori de minimis.
Baca Juga
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso menjelaskan keputusan penyelidikan sejalan dengan hasil penyelidikan sementara (preliminary determination) yang diterbitkan USDOC pada 26 Desember 2023.
"Selama proses penyelidikan berlangsung, Pemerintah RI, pihak swasta, penasehat hukum (legal counsel), dan perwakilan perdagangan RI di AS secara maksimal mengupayakan pembelaan di bawah koordinasi Direktorat Pengamanan Perdagangan Kemendag RI," kata Budi.
Perlu diketahui, ekspor matras buatan RI tercatat mengalami penurunan secara tahunan pada periode Januari—Mei 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor matras Indonesia ke AS dengan kode HS 9404.21 dan 9404.29 tercatat senilai US$106,8 juta pada periode tersebut. Turun 12,68% secara year-on-year (YoY)
Khusus untuk perdagangan dengan Negeri Paman Sam, BPS mencatat total ekspor produk matras buatan Indonesia senilai US$303,8 juta pada 2023.