Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poin-Poin Penting Keputusan Suku Bunga The Fed Juli 2024

Berikut ini sejumlah poin penting mengenai pertemuan FOMC pada 30-31 Juli 2024 saat The Fed mempertahankan suku bunga acuan
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve telah menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir pada Rabu (31/7/2024) dan memutuskan mempertahankan suku bunga acuan.

Selain mempertahankan suku bunga, para pejabat The Fed juga membuka peluang pemangkasan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) pada pertemuan September mendatang, jika data mendukung.

Berikut ini sejumlah poin penting mengenai pertemuan FOMC pada 30-31 Juli 2024:

The Fed Pertahankan Suku Bunga

FOMC memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran target 5,25%-5,5%. Ini merupakan tingkat tertinggi dalam lebih dari dua dekade dan sudah dipertahankan selama delapan pertemuan berturut-turut.

Bahkan, keputusan tersebut telah diambil secara bulat untuk pertemuan ke-17 secara berturut-turut.

Inflasi Menuju Target 2%

The Fed mengubah bahasa mereka terkait inflasi, dengan menuturkan bahwa tekanan harga tetap “agak” lebih tinggi.

Mereka juga mengakui ada “beberapa kemajuan lebih lanjut” untuk menuju target inflasi 2%. Ungkapan tersebut berbeda dari sebelumnya, yang menyatakan “kemajuan lebih lanjut yang sederhana”.

Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell juga mengakui bahwa data inflasi kuartal II/2024 telah menambah keyakinannya. Data yang lebih baik dikatakan akan semakin memperkuat keyakinan penurunan suku bunga.

Pernyataan tersebut kemudian menunjukan bahwa para pejabat memandang inflasi sebagai masalah yang tidak terlalu besar pada saat ini, jika dibandingkan pada pertemuan Juni 2024.

Risiko Pasar Tenaga Kerja

Komentar Powell dalam konferensi pers menggarisbawahi bahwa pejabat bank sentral memiliki kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja yang berlebihan. Hal ini kemudian menggeser fokus para pembuat kebijakan dari inflasi, yang telah menjadi perhatian selama lebih dari dua tahun terakhir.

Powell mengungkapkan bahwa pasar tenaga kerja saat ini solid namun melambat. Perekrutan pekerja melandai.

Kemudian, tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,1%, yakni level tertinggi sejak 2021 walaupun masih cenderung rendah secara historis. Pemutusan hubungan kerja (PHK) juga dinilai rendah.

Namun, sang ketua The Fed menuturkan bahwa pasar tenaga kerja tidak perlu melandai lebih banyak agar The Fed dapat menyentuh target inflasi 2%.

Peluang Penurunan Suku Bunga September 2024

Menimbang inflasi dan risiko melemahnya pasar tenaga kerja, Powell berhati-hati untuk tidak memaksa pejabat untuk menurunkan suku bunga jika data terbukti mengecewakan dalam beberapa bulan mendatang.

Powell juga kembali menegaskan pendapatnya bahwa menentukan kapan harus memangkas suku bunga akan menjadi keputusan yang sangat sulit. Ada konsekuensi jika The Fed menurunkan suku bunga terlalu cepat ataupun terlalu lambat.

"Pertanyaannya adalah apakah keseluruhan data, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko konsisten dengan meningkatnya keyakinan terhadap inflasi dan mempertahankan pasar tenaga kerja yang solid," jelas Powell, dikutip dari Bloomberg.

Lanjutnya, jika “ujian” tersebut terpenuhi, Powell mengatakan bahwa penurunan suku bunga dapat mereka bahas pada pertemuan berikutnya di September 2024.

Powell juga menuturkan bahwa ia dapat membayangkan skenario dimana akan ada pemangkasan mulai dari nol hingga beberapa kali pemangkasan selama sisa tahun ini.

Namun, kembali lagi, ia mengatakan bahwa hal ini tergantung pada bagaimana ekonomi berkembang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper