Bisnis.com, JAKARTA – Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2024 diperkirakan mengalami inflasi. Apa saja komoditas yang mengerek inflasi?
Menurutnya, inflasi pada Juli 2024 akan mencapai 0,4% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 2,72% secara tahunan (year-on-year/yoy). Banjaran mengatakan perkembangan inflasi pada periode tersebut diperkirakan akan dipengaruhi utamanya dari inflasi komponen inti.
“Peningkatan inflasi tersebut terutama didorong oleh kelompok inti seiring dengan masih terus naiknya harga emas yang cukup tinggi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (31/7/2024).
Banjaran mengatakan mayoritas harga komoditas pangan juga diperkirakan masih meningkat, khususnya beras premium, cabai rawit, dan minyak goreng.
“Di sisi lain, peningkatan harga kelompok administered prices kami perkirakan sedikit turun sejalan dengan telah berakhirnya masa libur sekolah,” jelasnya.
Pada Juni 2024, tingkat inflasi pada Juni 2024 tercatat sebesar 2,51% secara tahunan, yang dipengaruhi oleh rendahnya inflasi inti dan inflasi administered prices, yang masing-masing sebesar 1,90% yoy dan 1,68% yoy.
Baca Juga
Tercatat, inflasi harga bergejolak atau volatile food turun cukup dalam di sebagian besar wilayah Indonesia, yang mencapai 5,96% yoy dari bulan sebelumnya 8,14% yoy.
Adapun, Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi IHK pada 2024 akan tetap terkendali dalam sasarannya, yaitu pada kisaran 1,5% hingga 3,5%.
