Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rapat FOMC, The Fed Diproyeksi Masih Tahan Suku Bunga

Sebagian besar analis memperkirakan bahwa The Fed tidak akan melonggarkan kebijakan pada pertemuan FOMC pekan ini.
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memperkirakan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) tidak akan melonggarkan kebijakan moneter mereka dalam pertemuan kebijakan pekan ini. 

Para pengamat mempertimbangkan bahwa para pembuat kebijakan akan menyiapkan langkah untuk penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada September 2024. 

Adapun, para pejabat The Fed diperkirakan juga semakin yakin bahwa inflasi akan menurun secara berkelanjutan hingga menyentuh target 2%. Mereka juga lebih memperhatikan pengangguran yang meningkat, yang menandakan bahwa pemangkasan mungkin sudah dekat. 

Namun sebagian besar analis mengatakan bahwa bank sentral masih membutuhkan sedikit waktu untuk memastikannya, sekaligus mempersiapkan pasar untuk tindakan signifikan yang akan datang. 

"Saya pikir mereka akan memandang September dengan sangat serius. Bagi saya, ini seperti kita akan memasuki masa di mana keputusan itu lebih penting dan itulah mengapa saya lebih yakin,” pungkas Mantan presiden Kansas City Fed Esther George, dikutip dari Yahoo! Finance, Selasa (30/7). 

Data indeks inti Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat (26/7) menunjukan kenaikan tahunan terendah dalam lebih dari tiga tahun. Ukuran inflasi lainnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) juga menunjukan kemajuan menuju target The Fed. Kepastian ini menunjukan bahwa pemangkasan suku bunga sudah dekat. 

Oleh sebab itu, kepala ekonom Wilmington Trust Luke Tilley mengatakan bahwa pada akhir pertemuan kebijakan pada Rabu (31/7) The Fed akan mengatakan bahwa data ekonomi terkini, utamanya inflasi, telah memberikan mereka keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target dan pemangkasan suku bunga segera. 

Beberapa pengamat The Fed berpendapat bahwa bank sentral memiliki dasar untuk mendukung pemangkasan suku bunga pada pertemuan minggu ini. Namun, mereka memperkirakan bahwa hal ini tidak akan terjadi. 

Tilley berpendapat bahwa alasan The Fed tidak memangkas suku bunga pertemuan ini karena berisiko dapat membuat pasar ketakutan. Ia juga memprediksi pemangkasan terjadi pada September, dan satu lagi pada Desember 2024, diikuti oleh total enam pemangkasan seperempat poin pada tahun 2025.

Namun di lain sisi, kepala ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius melihat alasan kuat untuk pemangkasan pada Juli 2024. Menurutnya jika alasan pemangkasan sudah jelas, maka mengapa The Fed perlu untuk menunggu tujuh minggu lagi sebelum melakukannya. 

"Kedua, inflasi bulanan bersifat fluktuatif, dan selalu ada risiko percepatan sementara, yang dapat membuat pemotongan suku bunga pada bulan September menjadi sulit dijelaskan. Memulai pada bulan Juli akan menghindari risiko tersebut," jelasnya. 

Namun, alasan lain mengapa pemangkasan pada September 2024 lebih mungkin terjadi adalah karena pejabat The Fed telah mengindikasikan bahwa mereka memerlukan data yang baik selama lebih dari satu kuartal untuk mengetahui dengan pasti bahwa inflasi bergerak ke arah yang benar.

Mereka mungkin ingin melihat apa yang ditunjukkan oleh pembacaan bulan Juli dan Agustus 2024 terlebih dahulu.

"Saya rasa mereka akan berusaha keras untuk mengatakan September mungkin adalah waktu yang tepat, tetapi mereka harus berhati-hati dengan bahasa mereka sehingga mereka tidak berkomitmen tanpa melihat data bulan Agustus," jelas George. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper