Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bakal mendapat pemenang lelang untuk Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Nage di Nusa Tenggara Timur pada tahun ini.
Kementerian ESDM melaporkan sejumlah badan usaha telah mengkaji data WKP hasil program government drilling pemerintah tersebut.
“Proses sedang berlangsung, mudah-mudahan 2024 bisa lekas ada pemenang WKP baru,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi saat dihubungi, dikutip Rabu (24/7/2024).
Eniya mengatakan, WKP Nage itu terbilang menarik untuk dikembangkan bagi investor lantaran harga listrik panas bumi untuk wilayah NTT yang terbilang kompetitif.
Apalagi, Eniya menambahkan, rencana kapasitas pengembangan WKP Nage pada lelang kali ini ditingkatkan ke level 40 megawatt (MW) berdasarkan cadangan terduga sebesar 46 MW hasil pengukuran dan analisis geosains Badan Geologi. Awalnya, peningkatan kapasitas pengembangan blok panas bumi itu dipatok di level 20 MW.
Selain itu, dia mengatakan, WKP Nage telah ditinjau oleh konsultan independen menggunakan data hasil pengukuran dan percontohan batuan hasil pengeboran dari Badan Geologi.
Baca Juga
Hasil kajian itu memperkaya kajian geosains termasuk rekomendasi yang perlu dilakukan oleh calon pemegang izin panas bumi (IPB) WKP Nage.
“Sehingga kekhawatiran adanya risiko asam dan permeabilitas dapat dimitigasi dengan penambahan data melalui survei geosains dan pengeboran berarah serta teknologi pembangkitan dan pemipaan,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM kembali melelang WKP Nage dengan luasan konsesi mencapai 10.410 hektare (Ha). Dengan perincian, 2.083,85 ha merupakan hutan produksi, 825,78 ha bagian dari hutan produksi dapat dikonversi dan sisanya merupakan area penggunaan lain sekitar 7.500,37 ha.
Cadangan terduga di WKP Nage itu mencapai 46 MWe dengan perkiraan temperatur reservoir 284 derajat Celsius. Sementara rencana pola pengusahaan berupa hulu dan hilir atau total project.
Lelang ini kembali dibuka sejak 30 April 2024 lalu yang masih berlangsung hingga saat ini.
Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) memilih mundur dari penawaran WKP Nage pada periode lelang sebelumnya akhir Desember 2022.
Saat itu, PGEO beralasan WKP Nage, lapangan hasil government drilling, masih berisiko dan keekonomian lapangan belum menarik untuk perseroan.
“Terdapat beberapa faktor dari sisi risiko maupun keekonomian yang menjadi pertimbangan sehingga perseroan tidak menindaklanjuti penawaran tersebut,” kata Sekretaris Perusahaan PGE Kitty Andhora, Selasa (17/10/2023).