Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilepas PGEO, 7 Perusahaan Minat Ikut Lelang Blok Panas Bumi Nage NTT

Sejumlah 7 badan usaha yang berminat mengkaji data Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Nage, Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Petugas melakukan pengawasan dan pengecekan pada pembangkit listrik tenaga panas bumi. Istimewa/PLN
Petugas melakukan pengawasan dan pengecekan pada pembangkit listrik tenaga panas bumi. Istimewa/PLN

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan terdapat tujuh badan usaha yang berminat mengkaji data Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Nage, Ngada, Nusa Tenggara Timur. 

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan minat kaji data itu menjadi sinyal positif untuk lelang yang saat ini dibuka kembali untuk WKP Nage. 

“Hal ini memberikan keyakinan sinyal positif dari beberapa badan usaha yang menyatakan keberminatan dan akan mengikuti tender WKP Nage,” kata Eniya saat dihubungi, Minggu (19/5/2024). 

Eniya mengatakan WKP Nage itu terbilang menarik untuk dikembangkan bagi investor lantaran harga listrik panas bumi untuk wilayah NTT yang terbilang kompetitif. 

Apalagi, Eniya menambahkan, rencana kapasitas pengembangan WKP Nage pada lelang kali ini ditingkatkan ke level 40 megawatt (MW) berdasarkan cadagangan terduga sebesar 46 MW hasil pengukuran dan analisis geosains Badan Geologi.

Awalnya, peningkatan kapasitas pengembangan blok panas bumi itu dipatok di level 20 MW. 

Selain itu, dia mengatakan, WKP Nage telah ditinjau oleh konsultan independen menggunakan data hasil pengukuran dan percontoh batuan hasil pengeboran dari Badan Geologi. 

Hasil kajian itu memperkaya kajian geosains termasuk rekomendasi yang perlu dilakukan oleh calon pemegang Izin Panas Bumi (IPB) WKP Nage. 

“Sehingga kekhawatiran adanya risiko asam dan permeabilitas dapat dimitigasi dengan penambahan data melalui survei geosains dan pengeboran berarah serta teknologi pembangkitan dan pemipaan,” tuturnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM kembali melelang WKP Nage dengan luasan konsesi mencapai 10.410 hektare (Ha). Dengan perincian, 2.083,85 Ha merupakan hutan produksi, 825,78 Ha bagian dari hutan produksi dapat dikonversi dan sisanya merupakan area penggunaan lain sekitar 7.500,37 Ha. 

Cadangan terduga di WKP Nage itu mencapai 46 MWe dengan perkiraan temperatur reservoir 284 derajat Celsius. Sementara rencana pola pengusahaan berupa hulu dan hilir atau total project. 

Lelang ini kembali dibuka pada 30 April 2024 lalu sampai dengan 31 Mei 2024. Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) memilih mundur dari penawaran WKP Nage pada periode lelang sebelumnya akhir Desember 2022. 

Saat itu, PGEO beralasan WKP Nage, lapangan hasil goverment drilling, masih berisiko dan keekonomian lapangan belum menarik untuk perseroan. 

“Terdapat beberapa faktor dari sisi risiko maupun keekonomian yang menjadi pertimbangan sehingga perseroan tidak menindaklanjuti penawaran tersebut,” kata Sekretaris Perusahaan PGE Kitty Andhora kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023). 

Lapangan panas bumi yang dilelang bersamaan dengan WKP Way Ratai pada periode 21 Desember 2022 sampai dengan 20 Januari 2023 itu merupakan hasil program government drilling dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2021 lalu. 

Adapun, government drilling merupakan program pengeboran panas bumi yang dilakukan pemerintah lebih dahulu untuk meminimalisir risiko eksplorasi yang diterima pengembang. 

Untuk WKP Nage, awalnya pemerintah menargetkan izin panas bumi atau IPB dapat terbit pada semester kedua tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper