Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi angkat bicara terkait kasus jatuhnya helikopter yang disebabkan karena terjerat tali layangan di Pantai Suluban, Bali, Jumat (19/7/2024) lalu.
Budi Karya menilai, insiden helikopter jatuh menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak terkait dalam masalah keselamatan. Dia menuturkan, peristiwa serupa ke depannya harus dapat dicegah dengan upaya-upaya penanganan yang optimal.
"Di satu sisi mereka baik melayani customer, tapi ada hal-hal yang kurang yaitu keamanan. Saya pikir ini pelajaran yang mahal," jelas Budi di Jakarta pada Minggu (21/7/2024).
Secara terpisah, VP Governance, Risk, and Compliance (GRC) Whitesky Aviation I Gede Bambang Narayana, memaparkan, helikopter yang jatuh pada Jumat lalu merupakan jenis Bell-505 JRX dengan registrasi PK-WSP.
Dia mengatakan, helikopter tersebut merupakan milik PT Indo Aviasi Perkasa (Bali Heli Tour) yang dioperasikan di bawah AOC PT Whitesky Aviation. Berdasarkan data dari sistem flight following diketahui helikopter sempat melakukan pendaratan darurat karena terlilit tali layangan
"Telah terjadi upaya pendaratan darurat yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan sehingga berakibat (helikopter) rusak berat," kata Gede dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (21/7/2024).
Baca Juga
Gede menjelaskan, pada saat kejadian, helikopter tengah mengangkut 4 orang penumpang dan 1 pilot, terdiri dari 2 orang warga negara asing (WNA) Australia dan 2 orang warga negara Indonesia (WNI). Dia memastikan seluruh penumpang beserta pilot helikopter dalam keadaan selamat meski mengalami luka ringan.
"Semua dalam kondisi selamat namun mengalami luka-luka, serta saat ini sedang dalam pemeriksaan atau penanganan di rumah sakit setempat," jelasnya.
Dia menambahkan, kejadian ini juga telah dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).