Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Pabrik di Subang, VinFast Cari Pinjaman Rp4 Triliun di Indonesia

VinFast sedang mencari pinjaman bank sekitar US$250 juta atau Rp4 triliun untuk mendanai pembangunan pabrik di Subang, Indonesia.
Seorang pekerja tengah merakit mobil VinFast  di pabrik yang berlokasi di Hai Phong, Vietnam/Bisnis-Muhammad Ridwan
Seorang pekerja tengah merakit mobil VinFast di pabrik yang berlokasi di Hai Phong, Vietnam/Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA - VinFast Auto Ltd., diketahui tengah mencari pinjaman bank sekitar US$250 juta atau sekitar Rp4 triliun untuk pembangunan pabrik perakitannya di Subang, Jawa Barat.

Berdasarkan laporan Bloomberg yang dikutip Kamis (11/7/2024), menurut sumber-sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, perusahaan tersebut tengah mendekati bank-bank di Tanah Air untuk pinjaman dalam denominasi dolar atau diterbitkan dalam mata uang lokal.

Pembicaraan dengan bank tersebut kemudian mencerminkan ambisi perusahaan untuk berekspansi secara regional, untuk bersaing dengan produsen kendaraan listrik global lainnya. Adapun pasar ini telah menjadi sangat kompetitif dengan pemangkasan harga besar-besaran, yang menggerogoti pendapatan sektor tersebut.

Sebelumnya, diberitakan oleh Bisnis, diketahui bahwa VinFast akan membangun pabrik di Indonesia yang akan memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 unit mobil listrik per tahun.

CEO VinFast Indonesia Temmy Wiradjaja menuturkan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk menggelontorkan investasi senilai US$2 juta pada tahap pertama untuk pembangunan pabrik di Tanah Air.

"Kami menargetkan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun," ujar Temmy ketika ditemui di Vietnam.

Berdasarkan laporan Bisnis pada Mei 2024, Temmy menuturkan bahwa rencana pembangunan pabrik tersebut tengah masuk pada tahap akuisisi lahan. Pihak perusahaan juga tidak menutup kemungkinan untuk memperluas fasilitas produksi di Indonesia di tahap selanjutnya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga memastikan komitmen investasi VinFast di Indonesia senilai US$1,2 miliar atau setara Rp18,7 triliun untuk jangka panjang. Investasi tahap pertama akan dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik.

"Iya. mereka sudah komitmen dan sedang cari lahan di sini. Secepatnya begitu lahan tersedia mereka bakal investasi segera, kita sedang matching kan kawasan industri dengan mereka ada beberapa target kawasan industri," jelas Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper