Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket Pesawat, Bos GIAA Buka Suara

Garuda Indonesia turunkan harga tiket pesawat untuk rute domestik, salah satunya tujuan Denpasar, Bali.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra, buka suara terkait mahalnya harga tiket pesawat yang dikeluhkan masyarakat.

Irfan menjelaskan, perseroan berupaya untuk memberikan penawaran dan harga terbaik untuk para pelanggannya.

Dia mengatakan, pihaknya telah menurunkan harga tiket cukup dalam untuk penerbangan domestik pada rute, hari, dan jam tertentu. Irfan mencontohkan, salah satu destinasi yang diturunkan harganya adalah ke Bali.

"Contohnya, tiket ke Bali itu harganya Rp1,9 juta untuk ekonomi. Kalau bapak-ibu ke Bali hari Minggu itu bisa Rp1,3 juta sekarang satu kali jalan. Pulangnya hari Kamis Rp1,3 juta, kalau hari lain tetap Rp1,9 juta," kata Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Rabu (3/7/2024).

Seiring dengan hal tersebut, Irfan pun menyarankan kepada masyarakat yang berminat pergi ke Bali untuk berangkat pada hari Minggu dan kembali pada Kamis. Irfan juga menyebut, Garuda Indonesia telah menjalin kerja sama dengan sejumlah hotel untuk memberikan diskon khusus kepada penumpang GIAA yang datang hari Minggu pulang hari Kamis.

"Jadi waktu paling baik untuk pergi ke Bali adalah untuk berangkat hari Minggu dan pulang hari Kamis," ujar Irfan.

Irfan menuturkan, keluhan terkait harga tiket bukan hanya berasal dari masyarakat. Menurutnya, banyak kalangan pejabat mengeluhkan hal yang serupa.

Dia menjelaskan, pada awalnya perseroan tidak berencana untuk menurunkan harga tiket. Namun, kebijakan untuk menurunkan harga pada beberapa kondisi tertentu dilakukan karena mendengar saran dan masukan dari masyarakat.

"Kita memang awalnya tetap bertahan. Pak Menteri tidak minta kita turunkan harga, saya tidak mau dengar yang lain. Tetapi, ini kan juga suara masyarakat," kata Irfan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper