Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai investasi pabrik baru milik PT Frisian Flag Indonesia (FFI) membawa efek berganda bagi industri olahan susu dalam negeri.
Pabrik ketiga yang dibangun dengan nilai investasi terbesar yakni Rp3,8 triliun di Cikarang, Jawa Barat itu diperkirakan dapat meningkatkan penyerapan susu segar sebesar 130.000 per tahun.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan penanaman modal yang dilakukan oleh produsen susu asal Belanda ini juga mendukun upaya pemerintah dalam menyiapkan masyarakat Indonesia yang sehat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Investasi ini akan mendukung salah satu program kerja dari Presiden terpilih 2024-2029 untuk minum susu bagi anak sekolah [school milk] yang diharapkan dapat mendorong peningkatan gizi serta konsumsi susu masyarakat di Indonesia,” kata Putu saat Peresmian Plant Cikarang PT Frisian Flag Indonesia, Selasa (2/7/2024).
Putu juga berharap FFI dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kemitraan dengan peternak sapi perah, mengoptimalkan nilai tambah di dalam negeri, memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Adapun, pabrik susu baru ini akan memproduksi 400.000 kilogram susu segar setiap hari untuk menghasilkan 700 juta kilogram produk susu setiap tahunnya, dengan menggunakan teknologi modern yang ramah lingkungan.
Baca Juga
"Selain penambahan investasi, kami juga mengapresiasi PT Frisian Flag Indonesia yang telah melakukan kemitraan dalam pemenuhan bahan baku susu segar yang melibatkan 30.000 peternak dari 20 koperasi," tuturnya.
Di samping itu, PT FFI disebut mampu melakukan pembelian bahan baku susu segar dengan total pembelian senilai Rp800 miliar per tahun. Putu juga ingin FFI terus mengembangkan kemitraan dengan peternak sapi perah untuk menurunkan impor bahan baku susu.
"Hal ini tentunya akan memberikan peluang dan motivasi bagi peternak mitra di dalam negeri untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya,” imbuhnya.
Dalam rangka mendukung pengembangan dan investasi sektor industri termasuk sektor makanan dan minuman, Pemerintah menyiapkan insentif fiskal dan non fiskal.
Beberapa insentif fiskal yang telah berjalan antara lain pembebasan pajak (tax holiday), pengurangan pajak (tax allowance), pembebasan bea masuk atas impor mesin, dan pemberian insentif super deduction tax sampai dengan 300% melalui PP Nomor 45 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 128 Tahun 2019.
“Kami juga mengapresiasi PT Frisian Flag Indonesia yang ikut berperan aktif dalam melakukan sertifikasi dan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri [TKDN] terhadap produknya serta berupaya untuk menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan pada belanja barang dan jasa pemerintah, salah satunya produk Susu Serdadu untuk memenuhi kebutuhan prajurit TNI," terangnya.
Lebih lanjut, Kemenperin mencatat industri pengolahan susu memberikan kontribusi yang cukup signfikan terhadap kinerja industri makanan dan minuman (mamin).
Pada triwulan I tahun 2024, industri mamin mampu tumbuh sebesar 5,87% atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,11%. Pada periode yang sama, industri mamin berkontribusi sebesar 39,91% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.
Di sisi lain, industri mamin mampu menarik investasi sebesar Rp26,09 triliun sampai periode triwulan I tahun 2024, dengan nilai investasi PMA sebesar US$508,2 juta dan investasi PMDN sebesar Rp18,46 triliun.