Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ragam Kondisi Perekonomian Global pada Paruh Pertama 2024, dari AS hingga Afrika

Kondisi perekonomian global menunjukkan tren beragam pada paruh pertama tahun 2024.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia

Bisnis.comJAKARTA - Paruh pertama 2024 telah terlewati dengan kondisi perekonomian dunia yang menunjukan tren beragam. Sejumlah bank sentral mempertahankan suku bunga, sementara bank sentral negara lain memangkas atau mengisyaratkan perubahan kebijakan moneter untuk menghadapi tantangan ekonomi.

Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa menunjukkan tanda-tanda perlambatan, memberikan harapan bahwa bank sentral di kawasan tersebut dapat menurunkan suku bunga.

Indeks Pengeluaran Pribadi (PCE) Inti yang menjadi ukuran inflasi AS pilihan Federal Reserve (The Fed) untuk menunjukkan inflasi meningkat 0,1% pada Mei 2024, kenaikan terkecil dalam enam bulan terakhir. Adapun inflasi di Prancis, negara perekonomian terbesar kedua di zona euro, mengalami sedikit perlambatan pada Juni 2024. Di Spanyol, inflasi juga melambat. 

Berbeda dari kawasan tersebut, di Asia, yakni di Jepang, inflasi mengalami peningkatan yang pesat. Australia juga mengalami hal yang sama, dan memungkinkan mendorong para pembuat kebijakan untuk meningkatkan suku bunga. 

Amerika Serikat (AS)

Melansir Bloomberg, Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang tidak mencakup makanan dan energi naik 0,1% dari bulan sebelumnya, kenaikan terkecil dalam enam bulan. Belanja konsumen yang disesuaikan dengan inflasi mencatatkan kemajuan yang solid, didorong oleh barang-barang dan lonjakan pendapatan. 

Kemudian, persediaan rumah baru di AS mencapai level tertinggi sejak krisis perumahan lebih dari satu dekade lalu. Hal ini meningkatkan risiko bahwa para pengembang akan mengurangi produksi karena pasar mengharapkan biaya pinjaman yang lebih rendah. 

Untuk diketahui, hampir 100.000 rumah baru telah selesai dibangun dan menunggu pembeli, jumlah terbesar dalam lebih dari 14 tahun.

Debat pilpres AS juga perdana dihelat pada Kamis waktu setempat (28/6) dengan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat dan Partai Republik tampil di panggung untuk menuturkan argumen dan pendapatnya. 

Dari hasil debat tersebut, Biden sempat terbata-bata dan salah berucap sehingga penasihat senior dituduh menjadi penyebab buruknya penampilan, dengan Biden yang dikritik kelelahan dan terlalu banyak berlatih. 

Adapun, dari semua negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam pemilihan presiden AS, tidak ada yang lebih sulit bagi kedua kandidat selain Nevada. Hal ini lantaran Nevada, dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit dan sebagian besar penduduk berbahasa spanyol, sulit untuk melakukan jajak pendapat. 

Dalam perekonomian, fokus pada minggu ini adalah pada pernyataan ketua The Fed jerome Powell pada Selasa waktu setempat (2/7) yang diikuti oleh risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed pada Rabu (3/7) dan data upah non pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat (5/7). 

Pasar kini melihat peluang sebesar 64% bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada September 2024 dan juga pemangkasan lainnya pada Desember 2024.

Eropa

Inflasi Prancis mengalami sedikit perlambatan, yang kemudian mendukung keputusan Bank Sentral Eropa untuk memangkas untuk pertama kalinya dan memberikan titik terang perekonomian bagi Presiden Emmanuel Macron sebelum pemilihan. 

Kemudian, rilis terpisah juga menunjukan inflasi yang menurun di Spanyol. Di Italia, inflasi meningkat namun berada di bawah 1%. 

Di Swedia, Riksbank mempertahankan suku bunga dan memperkirakan akan melanjutkan pelonggaran dengan tiga kali pemotongan suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Suku bunga tetap di 3,75% dengan pertumbuhan harga konsumen sesuai antisipasi, memungkinkan penurunan suku bunga lebih lanjut.

Asia

Di Jepang, inflasi telah meningkat pada Juni 2024 yang didukung oleh naiknya harga energi dan output industri. Hal ini memungkinkan bank sentral Jepang mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada awal Juli 2024. Adapun, yen yang lemah membantu menopang pertumbuhan harga pada Juni 2024.

Pada Mei 2024, Australia juga mengalami peningkatan inflasi yang lebih cepat dari perkiraan selama tiga bulan berturut-turut. Hal ini mendorong mata uang Australia meningkat dan mendorong spekulasi bahwa Reserve Bank akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya. 

Pada pekan lalu, Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan bahwa kenaikan suku bunga tidak dikesampingkan setelah suku bunga acuan dipertahankan pada level tertinggi dalam 12 tahun sebesar 4,35%.

Beralih ke China, pendapatan fiskal negara dengan perekonomian terbesar kedua ini menyusut dengan laju tercepat dalam lebih dari setahun. Hal ini memicu ekspektasi revisi anggaran untuk membantu pemulihan ekonomi. Perlambatan ekonomi mengurangi pendapatan pajak dan penurunan pasar properti mengurangi pendapatan dari penjualan tanah.

Kemudian, indeks PMI manufaktur China dari Caixin menunjukan ekspansi pada Juni 2024 ke level tertinggi dalam tiga tahun, berbeda dengan data resmi yang menunjukan kontraksi.

Pasar Emerging Market

Di India, Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sedang mempertimbangkan langkah-langkah peningkatan konsumsi senilai lebih dari 500 miliar rupee, atau sekitar Rp98 triliun dalam anggaran India yang akan datang. Hal ini meliputi pemangkasan pajak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.

Kemudian, kepercayaan diri di kalangan pelaku usaha pertanian Afrika Selatan juga menurun ke level terendah dalam hampir 15 tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kekeringan El Nino yang mempengaruhi tanaman padi. 

Kekeringan tersebut juga bertepatan dengan tantangan seperti infrastruktur jalan yang buruk, layanan kota yang tidak memadai, penyakit hewan, dan ketegangan geopolitik yang meningkat.

Adapun, Pakistan juga akan meluncurkan operasi keamanan untuk menangani lonjakan serangan teroris yang menargetkan proyek infrastruktur China. Pemerintah juga berupaya memperkuat hubungan ekonomi dengan China, dengan menghidupkan kembali proyek-proyek di Koridor Ekonomi China Pakistan, jaringan infrastruktur jalan raya, rel kereta api, dan pelabuhan di bawah Belt and Road initiative.

Negara Lain

Adapun, untuk negara lainnya, suku bunga Swedia, Guatemala, Filipina, Turki, dan Meksiko tetap bertahan. Bank sentral Ceko mengisyaratkan akan memperlambat atau menghentikan pelonggaran moneter untuk mencegah inflasi kembali meningkat. Maroko dan Kolombia menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper