Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2024 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,08% (month-to-month/mtm).
Plt. Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi menyampaikan bahwa deflasi tersebut tercatat lebih dalam dibandingkan dengan deflasi pada Mei 2024 yang sebesar -0,03% mtm.
“Deflasi pada Juni 2024 ini lebih dalam dibandingkan Mei 2024 dan merupakan deflasi kedua pada 2024,” katanya dalam konferensi pers, Senin (1/7/2024).
Imam menjelaskan, secara bulanan, kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar -0,49% mtm dan memberikan andil 0,14% terhadap inflasi umum bulanan.
Komoditas utama yang menyumbang deflasi diantaranya bawang merah dengan andil terhadap inflasi 0,09%, tomat dengan andil 0,07%, dan daging ayam ras dengan andil 0,05%.
Di sisi lain, Imam menyampaikan bahwa terdapat juga komoditas yang menyumbang inflasi pada Juni 2024, yaitu cabai rawit dan cabai merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,02%.
Baca Juga
Selain itu, komoditas penyumbang inflasi lainnya, yaitu emas perhiasan, kentang, ketimun sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara ikan segar, dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing 0,01%.
Adapun secara tahunan, IHK pada Juni 2024 mencatatkan inflasi sebesar 2,51% (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan dengan Mei 2024 yang sebesar 2,84% yoy.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi tahunan terbesar juga berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi sebesar 4,95% dan memberikan andil 1,40% terhadap inflasi umum.
“Komoditas yang menyumbang inflasi tahunan, beras, cabai merah, sigaret kretek mesin, sedangkan komoditas lain di luar makanan, minuman, dan tembakau yang juga menyumbang inflasi signfiikan adalah emas perhiasan, tarif angkutan udara, dan nasi dengan lauk,” jelas Imam.