Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba MIND ID Kuartal I/2024 Tembus Rp9,94 Triliun, Meroket 59,17% Berkat Freeport

MIND ID membukukan laba periode berjalan senilai Rp9,94 triliun pada kuartal I/2024. Kontribusi terbesar ditopang dari Freeport Indonesia
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID membukukan laba konsolidasi periode berjalan senilai Rp9,94 triliun pada kuartal I/2024

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim MIND ID kuartal I/2024 yang dikutip, Minggu (30/6/2024), perolehan laba tersebut melesat 59,17% dibandingkan dengan capaian pada kuartal I/2023 yang hanya mencapai Rp6,25 triliun.

Meroketnya laba MIND ID ditopang oleh kontribusi bagian laba neto dari PT Freeport Indonesia (PTFI) yang mencapai Rp10,42 triliun pada kuartal I/2024.

Bagian laba dari Freeport pada kuartal I/2024 naik signifikan hingga 123,17% dibandingkan realisasi pada kuartal I/2023 yang sebesar Rp4,66 triliun.

Lalu, kontribusi bagian laba neto dari entitas asosiasi pada kuartal I/2024 mencapai Rp229,85 miliar atau anjlok 57,20% dibandingkan pada kuartal I/2023 yang mencapai Rp537,07 miliar.

Kemudian, untuk kontribusi bagian laba neto dari entitas ventura bersama mencapai Rp109,08 miliar atau naik 77,86% dibandingkan dengan kuartal I/2023 sebesar Rp61,33 miliar.

Sementara itu, pada kuartal I/2024 MIND ID membukukan pendapatan sebesar Rp25,29 triliun. Perolehan ini anjlok 14,09% dibandingkan pendapatan pada kuartal I/2023 yang mencapai Rp29,44 triliun.

Adapun, per 31 Maret 2024, holding BUMN tambang yang menaungi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Timah Tbk ini, memiliki total aset senilai Rp269,36 triliun. Naik dari posisi aset per 31 Desember 2023 yang senilai Rp250,18 triliun.

Sedangkan jumlah liabilitas MIND ID per 31 Maret 2024 tercatat mencapai Rp127,28 triliun. Turun dibandingkan posisi per 31 Desember 2023 yang mencapai Rp129,55 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper