Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) menyetor dividen untuk holding tambang pelat merah MIND ID sebesar US$708,2 juta atau sekitar Rp11,12 triliun (asumsi kurs Rp15.705 per dolar AS) sepanjang 2023.
Mengutip laporan keuangan perusahaan di Singapore Stock Exchange (SGX), Rabu (20/3/2024), setoran bagi hasil untuk holding tambang pelat merah itu merosot lebih dari 4 kali lipat dibandingkan raihan dividen sepanjang 2022 yang sebesar US$3,1 miliar atau setara dengan Rp48,68 triliun.
Sesuai dengan perjanjian pemegang saham perseroan, MIND ID diwajibkan untuk menyetor modal selama periode 2019 hingga 2022 selepas divestasi.
Kontribusi saham disetor dari holding tambang itu berjumlah US$49,9 juta pada 2023 dan US$189,3 juta pada 2022 dan telah masuk dalam tambahan modal disetor dalam catatan konsolidasi keuangan PTFI.
Di sisi lain, anjloknya dividen disetor pada tahun lalu disebabkan karena terkoreksinya harga saham per lembar PTFI di pasar modal Singapura sepanjang tahun lalu. Harga per lembar dibanderol US$1.868, susut tajam dari posisi harga US$8.110 per lembar pada perdagangan 2022.
Per Desember 2023, MIND ID memegang 99,472 miliar saham atau setara dengan 26,25% dari total saham yang ditempatkan perseroan. Sementara itu, PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM), yang dialokasikan untuk pemerintah daerah menggengam sebanyak 94,788 miliar saham atau setara dengan 25%.
Baca Juga
Di sisi lain, total pendapatan bersih terkonsolidasi PTFI mencapai US$8,43 miliar pada 2023 setelah dikurangi dengan biaya royalti, bea keluar, dan sebagainya. Total pendapatan bersih itu relatif stabil jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya di level US$8,42 miliar.
Kendati terdapat penurunan pendapatan dari penjualan konsentrat tembaga yang signifikan pada 2023 di angka US$4,35 miliar atau turun 31,12% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya di rentang US$6,32 miliar.
Selanjutnya, terjadi juga penurunan pada pendapatan emas, dengan nilai US$2,65 miliar pada 2023 atau turun 18,3% dari pencatatan tahun sebelumnya di level US$3,25 miliar.