Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) buka-bukaan soal dampak pelemahan nilai tukar rupiah yang tembus Rp16.400 per dolar Amerika Serikat terhadap harga kedelai impor di dalam negeri.
Sekretaris Jenderal Akindo, Hidayatullah Suralaga mengakui bahwa para importir mulai mengkhawatirkan dampak pelemahan rupiah yang berkepanjangan bisa berisiko terhadap harga kedelai impor. Kendati begitu, Hidayatullah menyebut harga jual kedelai impor di tingkat importir saat ini masih bervariasi dan stabil di level Rp9.700 - Rp9.800 per kilogram.
"Terkait harga kedelai nasional, dampak pelemahan rupiah memang mulai mengkhawatirkan," ujar Hidayatullah saat dihubungi, Jumat (28/6/2024).
Adapun, ihwal stok kedelai nasional, kata dia, masih mencukupi untuk kebutuhan selama kurang lebih dua bulan. Sementara itu, Hidayatullah membeberkan, situasi pasokan kedelai impor saat ini dianggap telah membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Meskipun konflik di Laut Merah masih berlanjut, menurutnya logistik untuk kedelai impor sudah melakukan penyesuaian terhadap rutenya.
"Pada dasarnya logistik sudah melakukan necessary adjustment terhadap rute pengapalan, sehingga bisa menekan tingkat keterlambatan pengiriman," kata Hidayatullah.
Baca Juga
Berdasarkan data proyeksi neraca pangan nasional periode Januari - Desember 2024 yang dihimpun Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 24 Juni 2024, tercatat realisasi impor kedelai Januari - Maret 2024 mencapai 880.215 ton.
Sementara itu, rencana impor periode April - Desember 2024 diperkirakan sebanyak 1,43 juta ton. Produksi kedelai dalam negeri pada 2024 diperkirakan sebanyak 291.401 ton. Adapun, kebutuhan kedelai secara nasional pada tahun ini diperkirakan sebanyak 2,64 juta ton. Dengan begitu, stok akhir 2024 diestimasikan sebanak 144.328 ton.
Menyitir Panel Harga Pangan, Bapanas, rata-rata harga biji kedelai impor secara nasional hari ini, Jumat 28 Juni 2024 pukul 15.14 WIB terpantau stabil di level Rp12.070 per kilogram.
Sementara itu, mengutip data Trading Economics, harga kedelai berjangka di Chicago Board of Trade (CBOT) cenderung stabil di kisaran US$11,7 per gantang, naik tipis dari level terendah selama enam minggu terakhir yang terjadi pada pertengahan Juni 2024 sebesar US$11,5 per gantang.
Perlu diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah dan menyentuh level Rp16.416 pada Kamis (27/6/2024). Pelemahan rupiah terjadi di tengah greenback yang juga mengalami pelemahan.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 10,50 poin atau 0,06% menuju level Rp16.416 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS meningkat 0,16% ke posisi 106,07.