Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Perjalanan Wisata Terdampak Pelemahan Rupiah? Ini Kata Pengusaha

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) angkat bicara terkait dengan dampak pelemahan rupiah terhadap industri perjalanan wisata.
Pasir Pantai Putih PIK 2- Wisata Milenial
Pasir Pantai Putih PIK 2- Wisata Milenial

Bisnis.com, JAKARTA - Industri perjalanan wisata dalam negeri mulai merasakan dampak dari pelemahan rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Budijanto Ardiansjah, mengatakan, pelemahan rupiah memberikan keuntungan bagi industri perjalanan wisata domestik.

“Saya sendiri pun merasakan dengan kontrak yang saya kasih, misalnya dalam US dolar. Sekarang kalau mereka bayar USD, saya rupiahkan itu lebih besar nilainya daripada hitungan saya,” kata Budijanto kepada Bisnis, Selasa (25/6/2024).

Kondisi ini, lanjut dia, juga membuat wisatawan mancanegara (wisman) lebih leluasa untuk menghabiskan anggaran mereka di Indonesia mengingat nilai tukar rupiah yang lebih kecil dibandingkan dolar AS.

Sebaliknya, kondisi ini justru menimbulkan kerugian bagi industri perjalanan wisata luar negeri. Dia menuturkan, pelemahan rupiah membuat para pelaku usaha yang menjual paket wisata ke luar negeri harus mengeluarkan uang lebih besar dibandingkan saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat stabil.

“Mereka pada saat membayar ke luar, itu akan terdapat kurs yang lumayan. Itu malah menimbulkan kerugian,” ujarnya.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada Selasa (25/6/2024). Data Bloomberg mencatat, rupiah ditutup menguat 19 poin atau 0,12% menuju level Rp16.375 per dolar AS. Indeks dolar AS juga terkerek 0,03% ke posisi 105,50.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengimbau masyarakat agar berwisata di Indonesia, dibanding ke luar negeri. Hal ini dinilai dapat membantu negara di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Terutama yang mesti punya purchasing power ya, daya beli. Berliburlah di Indonesia, Bapak Ibu sekalian karena ketika bapak ibu berlibur di luar negeri itu artinya devisa kita bocor,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, dalam konferensi pers di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Pemerintah sendiri telah mempromosikan sejumlah paket-paket wisata yang diinisiasi bersama sejumlah pelaku usaha guna mendorong masyarakat untuk berwisata di dalam negeri. Beberapa moda transportasi seperti kereta api juga menawarkan sejumlah paket liburan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur.

Di sisi lain, kondisi ini juga turut menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggaet lebih banyak kunjungan wisman. Nia menyebut, pemerintah menawarkan keragaman atraksi dengan beragam segmen serta affordable luxury atau kemewahan yang terjangkau untuk menggaet lebih banyak wisatawan ke Indonesia.

“Ini adalah momen ketika rupiah melemah, ambil wismannya tingkatkan perjalanan domestik. Insya Allah rupiah akan kembali pada posisi yang stabil nilai tukarnya,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper