Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Perintahkan Bulog Akuisisi Perusahaan Kamboja, Bos Bapanas Mau Pelajari Dulu

Perintah Jokowi untuk akuisisi perusahaan asing itu merupakan rencana alternatif untuk memastikan ketersediaan pasokan beras dalam negeri.
Presiden Jokowi saat meninjau ketersediaan stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024) - Dok. BPMI Setpres
Presiden Jokowi saat meninjau ketersediaan stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024) - Dok. BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa akuisisi perusahaan produsen beras Kamboja oleh Perum Bulog sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu dipelajari terlebih dahulu. 

Menurut Arief, yang juga merupakan Dewan Pengawas Perum Bulog, pemerintah pasti akan memprioritaskan produksi dalam negeri terlebih dahulu. Dia menilai perintah Jokowi untuk akuisisi perusahaan asing itu merupakan rencana alternatif untuk memastikan ketersediaan pasokan beras dalam negeri. 

Meski demikian, Arief menilai akuisisi itu bisa juga dimanfaatkan untuk bisnis atau international trading. Artinya, apabila kebutuhan domestik bisa dipenuhi dari dalam negeri, maka pasokan hasil business-to-business itu bisa diperjualbelikan. 

"Itu kan alternatif maka perlu dipelajari. Kalau konsepnya traders sebagai perdagangan dunia kenapa enggak? Banyak kok negara lain punya homebase di Singapura untuk trading jual beli. Barang itu ada tetapi tidak mesti untuk Indonesia. Indonesia kalau memerlukan maka akan lebih mudah, tetapi kalau enggak memerlukan ya international trading. Jadi proses B-to-B nya dapat," jelasnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Arief lalu menjelaskan langkah apa yang harus didahulukan ke depannya untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan di dalam negeri. Baik itu dalam bentuk international trading, produksi luar negeri, maupun menggenjot produksi dalam negeri juga secara paralel. 

Akan tetapi, lanjutnya, dia memastikan bahwa pemerintah mengutamakan produksi dalam negeri. Hal itu dilakukan misalnya dengan menaikkan kuota pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton hingga menyiapkan pembangunan waduk untuk mengairi pertanian.  

Presiden Jokowi dalam kesempatan terpisah mengatakan pemerintah sudah melakukan berbagai hal untuk memastikan produktivitas petani dalam negeri. 

Salah satunya dengan membangun waduk untuk mengairi pertanian. Dia menyebut 43 dari target 61 waduk sudah dibangun. 

"Dan itu adalah urusan kehidupan manusia, sekali lagi begitu produksi karena panas, urusan air enggak kita urus, produksi turun, stok menipis, otomatis harga pasti naik. Otomatis juga inflasi pasti akan naik lagi. Rentetan ini yang harus diantisipasi," terangnya dalam Rakornas Pengendalian Inflasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper