Bisnis.com, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyampaikan minat investasi dari Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, dan China telah mendapatkan "letter to proceed" dan selanjutnya memasuki tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan di wilayah IKN.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menyatakan bahwa China dan Malaysia akan fokus pada investasi di sektor perumahan, sedangkan UEA akan menanamkan modal di sektor energi terbarukan.
"Pada acara WWF [world water forum] di Bali, perusahaan dari Uni Emirat Arab yang sukses memanfaatkan air dan bendungan untuk pembangkit energi terbarukan surya secara terapung telah kami beri izin untuk melanjutkan dengan studi kelayakan," kata Agung di Kompleks DPR RI, Senin (10/6/2024).
Agung juga menambahkan bahwa ketiga negara tersebut termasuk dalam jajaran investor baru di IKN. Dalam gelombang investasi terbaru, sebanyak sembilan perusahaan lokal dan asing telah menyatakan komitmen dengan total nilai investasi sebesar Rp45 triliun. Namun, ia tidak merinci daftar investasi baru tersebut.
Dia menekankan meskipun ada pengunduran diri Bambang Susantono dari jabatan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, OIKN memastikan bahwa proses investasi, baik lokal maupun asing, tetap berjalan tanpa hambatan.
"Investasi terus berjalan. Tidak ada perubahan, bahkan langsung groundbreaking, Presiden datang. Plt Kepala Otorita Pak Basuki Hadimuljono di malam pertama pesan langsung kerja keras, kerja terus berjalan," jelas Agung.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar, berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 1,2 gigawatt (GW) di Ibu Kota Negara Nusantara. Rencana investasi ini dibahas dalam pertemuannya dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di kantor Kemenko Perekonomian pada Jumat (19/4/2024).
"PLTS di IKN yang dipersiapkan sebesar 1,2 gigawatt berbasis kepada investasi Masdar. Masdar sendiri sudah berpengalaman investasi di Cirata, jadi ini lebih riil untuk dilakukan," kata Airlangga.