Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Diguncang Skandal Uji Sertifikasi di Jepang, dari Yaris Cross hingga Corolla

Tiga model mobil Toyota dihentikan sementara pengirimannya akibat terlibat skandal uji sertifikasi, termasuk Corolla Fielder, Corolla Axio dan Yaris Cross.
Aprianto Cahyo Nugroho, Jessica Gabriela Soehandoko
Kamis, 6 Juni 2024 | 10:22
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Toyota Motor Corp. kembali terlibat skandal sertifikasi keamanan yang berujung pada penyelidikan kantor pusat perusahaan di Jepang. Akibatnya, produksi sejumlah model mobilnya dihentikan sementara.

Pejabat kementerian transportasi Jepang memulai penyelidikan di kantor pusat Toyota setelah ditemukan kejanggalan dalam permohonan sertifikasi untuk model kendaraan tertentu. 

Awal mula permasalahan mengenai uji sertifikasi dimulai dari skandal tes uji keselamatan unit mobil Toyota Daihatsu. Kementerian Jepang kemudian memberikan perintah untuk memeriksa praktik sertifikasi di seluruh industri, sehingga menjerat produsen mobil Jepang lainnya. 

Selain Toyota, Honda Motor Co, Mazda Motor Corp, Suzuki Motor Corp dan Yamaha Motor Co. juga terlibat dalam skandal sertifikasi ini.

Melansir Kyodo News, Toyota mengatakan bahwa tujuh model kendaraan diberikan "penunjukan tipe" yang tidak tepat untuk produksi massal. Skandal ini diperkirakan akan mempengaruhi 1,7 juta kendaraan yang diproduksi dari tahun 2014 hingga April tahun ini.

Dalam kasus ini, Toyota menyatakan telah menyelidiki permohonan sertifikasi untuk modelnya sesuai instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) pada 26 Januari 2024.

Hingga saat ini, Toyota menyampaikan bahwa uji coba tersebut masih berlangsung. Uji coba tersebut termasuk beberapa yang sudah dihentikan produksinya sejak tahun 2014, diuji menggunakan metode yang berbeda dari standar pemerintah dan pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke Kementerian pada tanggal 31 Mei.

Permohonan sertifikasi model yang dimaksud, tidak memadai data dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang untuk tiga model kendaraan, yakni Corolla Fielder, Corolla Axio dan Yaris Cross. Akibat kasus ini, pengiriman ketiga model yang saat ini tersedia di pasar tersebut dihentikan untuk sementara.

Selain itu, ditemukan juga kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya untuk empat model kendaraan lainnya, yakni Crown, Isis, Sienta, dan RX di Jepang. Adapun keempat model saat ini sudah tidak tersedia di pasar.

Dalam keterangannya, Chairman Toyota Akio Toyoda mengakui bahwa perusahaan telah memproduksi dan menjual mobil secara massal tanpa mengikuti proses sertifikasi yang benar.

"Kesalahan ini mengguncang fondasi sistem sertifikasi dan itulah yang seharusnya tidak dilakukan oleh produsen mobil, apa pun yang terjadi. Kami meminta maaf sebagai grup Toyota," ungkap Toyoda.

Pada konferensi pers pada Selasa (4/6/2024), Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito mengatakan bahwa penyimpangan keselamatan tersebut sangat disesalkan, namun dampak keseluruhan terhadap perekonomian Jepang mungkin terbatas karena rendahnya volume produksi model-model yang terkena dampak.

”Perusahaan-perusahaan berencana untuk memberikan kompensasi dengan meningkatkan produksi untuk model-model yang tidak terpengaruh,” kata menteri Saito seperti dikutip Kyodo News.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper