Bisnis.com, JAKARTA - Dua pejabat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yakni Bambang Susantono selaku Kepala OIKN dan Dhony Rahajoe selaku Wakil Kepala OIKN resmi diberhentikan secara hormat menjelang seremoni groundbreaking investasi tahap 6 di IKN.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang membacakan surat Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pada hari ini, telah terbit keputusan Presiden tentang pemberhentian dengan hormat Bapak Bambang sebagai Kepala OIKN, dan juga bapak Dhony Rahajoe sebagai kepala wakil OIKN," kata Pratikno di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/6/2024)
Padahal, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menggelar groundbreaking IKN tahap 6 pada esok hari, Selasa (4/6/2024) hingga Rabu (5/6/2024).
Sebelum resmi hengkang dari jajaran petinggi Badan Otorita IKN, Bambang sempat mengungkap bahwa groundbreaking tahap 6 akan didominasi pada investasi di sektor pendidikan.
"Sedang diusulkan ke istana [agenda groundbreakingnya] dan menunggu jadwal Pak Presiden. Memang core-nya adalah pendidikan," jelas Bambang saat ditemui di JCC, Selasa (28/5/2024).
Baca Juga
Salah satu bocorannya, PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) diinformasikan bakal membangun sekolah terpadu bersama Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Azhar di IKN.
Nantinya, sekolah Islam Al-Azhar Summarecon IKN akan dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare (ha).
Lebih lanjut, Bambang menekankan akan terdapat sejumlah sektor lain yang akan di groundbreaking. Hanya saja, Bambang tidak merinci secara pasti sektor apa dan siapa calon investor tersebut.
Bambang hanya memberi sinyal akan terdapat groundbreaking investasi yang sebelumnya sempat tertunda.
"Yang kemarin belum sempat di groundbreaking ada, jadi seharian kayak gitu [proses groundbreakingnya]. Tapi jadwalnya masih diminta ke Pak Presiden," pungkas Bambang.
Sebelum resmi mundur, Bambang juga sempat meneken kerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) dalam rangka menggenjot laju investasi di IKN.
Dalam kerja sama tersebut, nantinya INA diharapkan mampu menarik sejumlah investor asing. Di samping itu, INA juga bakal bertugas mengkurasi calon investor yang telah memberikan surat minat investasi (letter of intent) pada Minggu (19/5/2024).
Sejalan dengan hal itu, Bambang berharap INA dapat mempercepat geliat investasi di IKN yang ditargetkan dapat tembus Rp100 triliun sepanjang 2024.
"Kalau kita lihat jumlah LoI sudah sekitar 407, dari situ kita harapkan dengan teman-teman dari INA bisa kita lihat lebih fokus mana yang akan kita coba fasilitasi dengan baik," ujarnya.
Bambang juga menyebut bahwa geliat investasi itu utamanya bakal ditopang oleh suntikan modal asing asing melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Ini salah satunya mungkin akan ada masuk asing. Jadi, mudah-mudahan hingga akhir tahun bisa sampai Rp100 triliun. Karena ini cukup besar ya untuk yang investasi dengan pola KPBU," pungkasnya.