Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Dorong Penerapan Sistem Transportasi Cerdas di RI

Menhub Budi Karya mendorong penerapan sistem transportasi cerdas atau intelligent transport system (ITS) di Indonesia.
Teman Bus atau layanan angkutan massal perkotaan berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service/BTS)./ Dok. Kemenhub
Teman Bus atau layanan angkutan massal perkotaan berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service/BTS)./ Dok. Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan sistem transportasi cerdas atau intelligent transport system (ITS) disebut dapat mengatasi beragam permasalahan konektivitas. Kolaborasi antarnegara, transfer teknologi, hingga perbaikan regulasi diperlukan untuk mengimplementasikan sistem ini dengan optimal.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, penerapan sistem transportasi cerdas semakin diperlukan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan tren urbanisasi. Dia menuturkan, sebanyak dua per tiga masyarakat dunia akan tinggal di kawasan perkotaan pada 2050.

Hal tersebut akan menghadirkan tantangan berat di sektor transportasi, mulai dari kemacetan lalu lintas, kecelakaan, terhambatnya arus logistik, hingga polusi gas karbon. Dia mengatakan, sistem transportasi cerdas (ITS) dapat mengatasi masalah-masalah tersebut dengan menggunakan berbagai teknologi, termasuk di Indonesia.

"Sistem transportasi cerdas dapat membantu kita mengatasi tantangan urbanisasi yang pesat, perubahan iklim, dan lainnya. Sistem ini menawarkan efisiensi, keselamatan dan keberlanjutan dalam pergerakan orang dan barang," kata Menhub dalam acara ITS Asia-Pacific Forum 2024 di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Budi Karya menyebut, perlu ada kemitraan dan komitmen untuk mempercepat penerapan sistem transportasi cerdas. Selain itu, pendalaman mekanisme dan strategi pembiayaan kreatif dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan juga perlu dilakukan agar pendanaan pembangunan infrastruktur transportasi cerdas dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Dia melanjutkan, penerapan sistem transportasi cerdas juga memerlukan perbaikan dari sisi kerangka regulasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang mendukung penerapan sistem transportasi cerdas.

"Bapak Presiden [Joko Widodo] selalu memberikan dukungan bagi kami selaku pembantunya untuk membuat peraturan yang lebih baik, lebih mudah dan lebih cepat," katanya.

Selanjutnya, sistem transportasi cerdas juga harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas perlu dilakukan untuk memastikan SDM Di sektor transportasi memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk mendorong mobilitas perkotaan cerdas.

Kemudian, Budi Karya juga mendorong adanya transfer ilmu dan teknologi antar pemangku kepentingan terkait. Dia mengatakan, proses ini dapat mengakselerasi penerapan sistem transportasi cerdas yang lebih optimal ke depannya.

"Kami mendorong partisipasi dan kolaborasi aktif antara pemerintah, swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil untuk mengembangkan solusi dan kerangka kolaborasi untuk transportasi cerdas dan konektivitas tanpa batas," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper