Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan realiasi penyaluran jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT) mencapai 5,57 juta kiloliter (kl) pada periode Januari - April 2024.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyebutkan, realisasi tersebut sekitar 30,12% dari total kuota JBT yang ditetapkan sebesar 18,49 juta kl.
Erika menuturkan, dari 5,57 juta kl yang sudah terealisasi, JBT minyak solar sudah tersalurkan sebanyak 5,4 juta kl dan minyak tanah sebesar 0,17 juta kl.
“Realisasi penyaluran JBT untuk Januari - April 2024 telah mencapai 5,57 juta kl atau 30,12% dari total kuota JBT yang ditetapkan sebesar 18,49 juta kl. Adapun, perincian minyak solar 5,4 juta kl dan minyak tanah 0,17 juta kl,” kata Erika saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (27/5/2024).
Erika menyampaikan, pada tahun 2024 ini pihaknya melalukan pencadangan kuota JBT minyak solar sebanyak 1 juta kl. Hal ini dilakukan, kata Erika untuk untuk mengendalikan penyaluran agar tidak menjadi over kouta pada akhir tahun dan BBM bersubsidi didistribusikan sesuai kebutuhan.
Lebih lanjut, untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP), Erika menyampaikan bahwa pihaknya juga melakukan penetapan kuota dan pengaturan pengawasan penyaluran.
Baca Juga
Sampai April 2024, JBKP Pertalite sudah tersalurkan sebanyak 10 juta kl atau 31,63% dari kuota yang dialokasikan pada tahun 2024 sebesar 31,60 juta kl.
Adapun, Erika menyampaikan bahwa pertumbuhan konsumsi JBKP dari 2022 ke 2023 hanya sebesar 1,8%, dari 29,49 juta kl pada 2022 menjadi 30,03 juta kl pada 2023
“Mengacu pada tahun 2023, JBKP pada tahun 2024 ditetapkan sebear 31,60 juta kl, sedikit lebih rendah dari kouta 2023 sebesar 32,56 juta kl,” ujar Erika.