Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8% pada 2-3 tahun ke depan. Mungkinkah hal itu terjadi?
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menilai untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di rentang 5,1% hingga 5,5% pada 2025, pemerintah perlu kerja lebih keras lagi atau melakukan extra effort.
Pasalnya, selama lima tahun terakhir saja, pertumbuhan ekonomi tak lebih dari 5,1%. Kecuali, pada 2022 kala Indonesia mendapatkan 'durian runtuh' atau windfall commodity yang mengerek pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31% (year-on-year/yoy).
“Target 5,1%-5,5% membutuhkan terobosan dan pendekatan lama, apalagi yang 8%.” tuturnya, dikutip Selasa (21/5/2024).
Faisal menyampaikan artinya Indonesia perlu ada momen ‘durian runtuh’ lainnya agar ekonomi mampu tumbuh sesuai target.
Dengan kata lain, lanjut Faisal, untuk mampu menyentuh 5,5% butuh program terobosan karena windfall dari komoditas telah berakhir dan justru harga-harga komoditas ekspor unggulan mencatatkan moderasi.
Baca Juga
“Kalau seandainya ada program-program pemerintahan baru yang ingin dipakai untuk mengkatrol partumbuhan, seperti makan siang gratis, berarti harus betul-betul dirancang sedemikian rupa sehingga dia punya efek yang besar terhadap ekonomi domestik,” jelasnya.
Faisal menuturkan bila program makan siang terbukti mampu menggerakkan UMKM di masing-masing wilayah, akan berbuah manis terhadap ekonomi.
Sebaliknya, jika makan siang gratis diserahkan kepada perusahaan besar, tak akan ada efek ekonomi yang signifikan.
Faisal mencontohkan rencana perluasan dan perdalaman hilirisasi yang memperbaiki kekurangan hilirisasi sebelumnya, dapat menjadi salah satu terobosan.
Presiden terpilih Prabowo Subianto optimistis pertumbuhan ekonomi indonesia bisa melampaui 8% hanya dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan.
Prabowo mengakui sebelum dirinya dilantik menjadi presiden, dia sudah diskusi dengan para pakar ekonomi dan menghitung semua kemungkinan untuk menaikan ekonomi di Indonesia.
"Saya sangat yakin dan saya juga sudah berbicara dengan pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin kita dapat dengan mudah mencapai 8%. Malah saya bertekad melampauinya," tutur Prabowo di sela-sela acara Qatar Economic Forum di Doha, Rabu (15/4/2024).
Menurut Prabowo salah satu kunci untuk mencapai Pertumbuhan Ekonomi tersebut adalah melalui kebijakan hilirisasi. Namun dia meminta masyarakat bersabar karena dibutuhkan waktu beberapa tahun agar bisa mencapai hasil maksimal.
"Ya mungkin (harapannya) bisa (terwujud) dalam dua tiga tahun ke depan," katanya.
“Kalau hilirisai dipakai untuk menggenjot ekonomi, mungkin bisa tapi banyak catatan kelamnya. Ongkos yang harus dibayar juga tinggi terhadap lingkungan, tata kelola, hingga aspek sosial masyarakat setempat,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pertumbuhan 5,1% - 5,5% utamanya akan ditopang oleh konvergensi aktivitas perekonomian regional serta kebijakan fiskal yang mendukung akselerasi transformasi ekonomi nasional. Perbaikan daya beli masyarakat dengan tingkat inflasi yang terjaga, diharapkan mampu mendorong konsumsi rumah tangga.
Sementara itu, konsumsi pemerintah akan difokuskan pada program-program yang lebih produktif, tidak hanya menopang perekonomian secara keseluruhan, tetapi juga memastikan keadilan dan ketepatan sasaran dalam belanja sosial.
Investasi diperkirakan akan semakin meningkat, didorong oleh langkah-langkah penguatan reformasi struktural yang bertujuan meningkatkan kemudahan berusaha dan daya saing. Kelanjutan PSN juga diharapkan akan berkontribusi pada pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.
“Di tengah prospek ekonomi dunia yang terus membaik, kinerja ekspor diharapkan mengalami peningkatan. Selain itu, pengembangan produk-produk hilirisasi lanjutan diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional,” tulisa Sri Mulyani dalam dokumen KEM-PPKF.