Bisnis.com, JAKARTA - Seorang penumpang Singapore Airlines yang mengalami turbulensi horor menceritakan kejadian yang dialami dalam penerbangan dari London ke Singapura, Selasa (21/5/2024).
Melansir dari laman Reuters, Selasa (21/5/2024), turbulensi parah tersebut membuat pesawat Singapore Airlines akhirnya mendarat darurat di Bangkok, Thailand.
Seorang penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut, Dzafran Azmir, 28 tahun, mengatakan bahwa insiden tersebut melibatkan sensasi naik dan turun. Dia menjelaskan pesawat tiba-tiba mulai miring dan terjadi guncangan sehingga. Azmir mulai bersiap menghadapi apa yang terjadi.
Tiba-tiba, terjadi penurunan ketinggian secara drastis yang membuat semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit.
“Beberapa orang kepalanya terbentur kabin bagasi di atas dan penyok, mereka menabrak tempat lampu dan masker berada dan langsung menerobosnya,” kata Azmir.
Sementara itu, kantor berita Singapura CNA memuat gambar-gambar buram yang diberikan oleh pembaca yang disebut berasal dari penerbangan tersebut.
Baca Juga
Gambar tersebut menunjukkan para penumpang yang gelisah menempel di kursi, dengan masker oksigen tergantung di atas, barang-barang pribadi berserakan di lorong, dan sampah berserakan di lantai area awak kabin.
Sementara itu, Direktur Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Kittipong Kittikachorn, mengatakan insiden tersebut mengakibatkan satu penumpang laki-laki tewas.
Dia mengatakan pesawat tersebut meminta pendaratan darurat pada pukul 15.35 waktu setempat dan mendarat pada pukul 15.51. Penumpang yang tidak terluka turun dan langsung melanjutkan penerbangan dengan pesawat lain.
Sementara itu, Manajemen Singapore Airlines mengatakan, selain 1 orang tewas, sebanyak 30 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Perusahaan mengatakan, pesawat yang mengalami turbulensi tersebut mendarat pada pukul 15:45.
Studi yang dilakukan National Transportation Safety Board (NTSB) AS pada 2021 menyebut, kecelakaan penerbangan terkait turbulensi merupakan insiden yang paling umum.
Dalam rentang 2009-2018, laporan tersebut menemukan bahwa turbulensi menyumbang lebih dari sepertiga kecelakaan penerbangan yang dilaporkan. Sebagian besar mengakibatkan satu atau lebih cedera serius, namun tidak ada kerusakan pada pesawat.