Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenag: 38 Penerbangan Haji Garuda Indonesia Telat, Total 32 Jam!

Kemenag menyebut sebanyak 38 penerbangan haji Garuda Indonesia mengalami keterlambatan dengan total mencapai lebih dari 32 jam.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyoroti tingginya angka keterlambatan penerbangan Haji yang dilakukan oleh maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie menjelaskan, hingga saat ini sebanyak 152 kelompok terbang (kloter) Haji telah diberangkatkan sejak 12 Mei 2024. Dia menuturkan tingkat keterlambatan penerbangan Haji pada pekan pertama pemberangkatan ini terbilang tinggi, terutama oleh Garuda Indonesia.

Anna menjelaskan, selama sepekan pertama, persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia mencapai 47,5%. Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Dia bahkan menyebut ada keterlambatan pemberangkatan sampai 3 jam 50 menit.

"Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” kata Anna dalam keterangan resminya, Senin (20/5/2024).

Sementara itu, Saudia Airlines yang juga melayani pemberangkatan Haji 2024 mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06% dari total 72 penerbangan pada periode yang sama. Dia menyebut total keterlambatan Saudia Airlines mencapai empat jam tujuh menit, dengan keterlambatan terlama pada sebuah penerbangan sebesar 47 menit.

Sementara itu, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab menambahkan Garuda Indonesia juga meminta perubahan jadwal sejumlah penerbangan Haji.

Secara terperinci, dia mengatakan beberapa perubahan jadwal, antara lain kloter pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter enam Embarkasi Makassar atau UPG-06 yang terdampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan UPG-05.

Saiful berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jemaah haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan ditetapkan. 

Dia menuturkan, keterlambatan keberangkatan, apalagi hingga hitungan jam dan bahkan sampai terjadi perubahan jadwal, hal itu akan berampak pada penyiapan beragam layanan di Madinah maupun Mekkah, baik transportasi, akomodasi, termasuk juga katering.

“Keterlambatan penerbangan juga berpotensi menjadikan jemaah semakin kelelahan karena terlalu lama menunggu,” kata Saiful

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper