Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pesawat sewaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang mengalami gangguan saat mengangkut calon jemaah Haji di Makassar pada pekan lalu masih memenuhi syarat laik terbang.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Mochamad Mauludin menjelaskan, pesawat yang disewa oleh Garuda Indonesia tersebut berjenis Boeing B747-412.
Pesawat tersebut tercatat dimiliki oleh PT Aquiline International Corporation. Mauludin menuturkan, pesawat dengan registrasi ER-BOS tersebut juga masih memiliki sertifikat kelaikudaraan atau certificate of airworthiness (C of A) yang berlaku.
"Tercatat tanggal penerbitan C of A adalah pada 6 September 2022 Dan berlaku hingga 15 Mei 2025 dengan nomor MG-1342," jelas Mauludin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (20/5/2024).
Mauludin menuturkan, pesawat tersebut juga memiliki sertifikat registrasi atau certificate of registration (C of R) yang diterbitkan pada 12 Desember 2022.
Sementara itu, dari sisi operasional, pesawat tersebut tercatat dibuat pada 2001 lalu. Berdasarkan hasil inspeksi terakhir pada 6 Februari 2024, pesawat itu memiliki total jam terbang sebanyak 54.495 jam.
Baca Juga
Adapun, Mauludin menambahkan saat ini pesawat yang mengalami gangguan tersebut berstatus aircraft of ground (AOG) atau belum beroperasi. Dia mengatakan, pesawat tersebut masih menunggu mesin pengganti sebelum dapat dioperasikan kembali.
Lebih lanjut, Mauludin juga menyebut pihaknya telah melakukan inspeksi secara komprehensif terhadap pesawat itu sebelum mengeluarkan izin operasi penerbangan haji.
"Inspeksi yang kami lakukan sesuai dengan ketentuan standar dari International Civil Aviation Organization [ICAO] Doc. 8335," jelas Mauludin.
Secara terperinci, dia menjelaskan pada 5-13 Februari 2024, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dan pihak Garuda Indonesia melakukan inspeksi awal pesawat berjenis B747-412 tersebut di Kirgistan. Kemudian, pada 19 April 2024, Garuda Indonesia memutuskan untuk menyewa pesawat dengan registrasi ER-BOS.
Selanjutnya, pada 5 Mei 2024 pesawat yang akan disewa oleh Garuda Indonesia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan masuk ke hanggar milik PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).
Kemudian, tim Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub melakukan inspeksi akhir pesawat tersebut di hanggar GMFI.
"Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan semua temuan saat inspeksi awal telah ditindaklanjuti dan pesawat siap dioperasikan," jelasnya.
Kemudian, Ditjen Perhubungan Udara mengeluarkan operations specification ACL A28 pada 7 Mei 2024. Dengan demikian, pesawat tersebut dinyatakan laik terbang oleh pemerintah dan resmi masuk dalam armada Garuda Indonesia untuk operasional penerbangan Haji.