Bisnis.com, BOGOR - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mendorong anak muda untuk berinovatif pada sektor industri menengah guna mempercepat pertumbuhan UMKM dan perekonomian di Indonesia.
Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kemenkop UKM Riza Damanik mengatakan, dorongan tersebut dilakukan karena masih banyaknya anak muda yang pendapatannya tidak lebih baik dari orang tuanya.
Maka dari itu, Riza menyampaikan bahwa ada dua pekerjaan rumah untung mewujudkan hal tersebut. Pertama, menambah anak muda untuk masuk dalam sektor produktif.
“Kedua adalah mendorong anak-anak muda itu membawa inovasi supaya ada nilai keekonomiannya. Lalu apa stimulusnya, medium industri lah yang kita sebut stimulusnya, ini rangsangannya, untuk mengoperasikan pabrik itu perlu generasi muda yang unggul, harus ada teknologi inovasi," kata Riza, Jumat (16/5/2024).
Riza menjelaskan, industri menengah merupakan stimulus dalam bentuk ekosistem yang terdapat inovasi teknologi untuk merangsang anak muda terlibat dalam percepatan UMKM di Indonesia.
Dengan populasi 64% anak muda, hal ini menjadi pertanda apakah 2045 itu Indonesia menjadi negara maju atau tidak.
Baca Juga
"Kalau gagal mengelola 64% untuk ambil bagian mengelola sektor-sektor produktif ekonomi rakyat kita dengan inovasi teknologi, saya kira sulit kita mencapai tujuan itu, tapi kalau 64% populasi anak muda punya tekad ambil bagian membawa inovasi teknologi di sektor produktif saya kira tidak terllau sulit untuk mencapai tujuan [Indonesia Emas] 2045," ucapnya.
Riza melanjut, berdasarkan survei data bank dunia, ada 18 negara dengan kualitas pendapatan anak-anak muda di sektor pertanian, pertenakan, hingga perikanan kondisinya tidak begitu baik.
Pasalnya, belum mendukungnya inovasi teknologi, perlu menjadi fokus utama dalam memperkuat transformasi pelaku usaha mikro untuk bisa tumbuh menjadi kecil dan menengah.
"Itulah yang kita bangun rumah produksi bersama, ini bukan tiba-tiba muncul suatu ekonomi baru, justru rumah produksi bersama ini cara kita memperkuat dan memperluas akses ekonomi bagi pelaku yang eksisting, saat ini sudah ada 8 rumah produksi bersama," ujar Riza.