Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa dirinya telah memiliki strategi agar program makan siang gratis dibiayai APBN.
Salah satunya adalah dengan memangkas program tak esensial sehingga dapat digunakan dengan maksimal, termasuk untuk membiayai program makan siang gratis dan susu gratis.
Hal tersebut disampaikan Prabowo pada acara Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, Rabu, sebagaimana diikuti dari siaran langsung YouTube Bloomberg TV, seperti dilansir dari Antaranews.
“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” kata Prabowo.
Dia melanjutkan ada beberapa strategi untuk mengelola anggaran sehingga dapat digunakan dengan maksimal, termasuk untuk membiayai program makan siang gratis dan susu gratis.
“Kami menghitung itu, dan ada metode untuk refocusing dan mengurangi anggaran untuk program yang tidak esensial. Ini adalah soal efisiensi, tata kelola yang baik, pengaturan dan manajemen yang baik,” ia menambahkan.
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang tingkat rasio utang terhadap PDB-nya rendah.
Prabowo juga menyebut Indonesia juga negara yang mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola fiskalnya.
“Ya tiga persen, tetapi angka tiga persen itu juga sesuatu yang arbitrer. Tidak banyak negara yang menetapkan batas itu, tetapi Indonesia negara yang punya tradisi untuk selalu berhati-hati dalam mengelola fiskalnya. Indonesia, saya pikir, merupakan salah satu negara yang tingkat rasio utang terhadap PDB-nya rendah di dunia. Dan, saat ini, saya pikir ini saatnya untuk lebih berani, tentunya dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik,” katanya.
Sebagaimana diketahui, makan siang gratis merupakan salah satu program yang diusung Prabowo-Gibran.
Program ini sempat mendapatkan kritikan dari berbagai pihak lantaran dianggap akan menghabiskan APBN.