Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Baja, Mesin, dan Peralatan Turun, Pertanda Industri Melambat?

Impor baja, mesin, hingga peralatan mengalami penurunan sepanjang tahun ini. Ketiganya erat kaitannya dengan aktivitas industri.
Pelabuhan Batuampar jadi salah satu pelabuhan utama ekspor impor di Kepri/istimewa
Pelabuhan Batuampar jadi salah satu pelabuhan utama ekspor impor di Kepri/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan impor nonmigas 10,51% secara bulanan senilai US$13,10 miliar pada April 2024, turun dari bulan sebelumnya US$14,63 miliar. 

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan impor nonmigas memberikan andil penurunan sebesar -8,57% terhadap total nilai impor April 2024. 

"Tiga komoditas utama yang diimpor Indonesia pada April 2024 yaitu mesin/peralatan mekanis, mesin/perlengkapan elektrik dan besi baja," kata Pudji dalam rilis BPS, Rabu (15/5/2024). 

Adapun, nilai impor ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 34,91% terhadap total impor nonmigas April 2024. Ketiganya merupakan komoditas untuk aktivitas industri.

Pudji menjelaskan, impor mesin atau peralatan mekanis, mesin/perlengkapan elektrik, serta besi baja ini mengalami penurunan, sementara secara tahunan hanya mesin/perlengkapan elektrik saja yang mengalami peningkatan. 

Lebih rinci, secara bulanan, nilai impor mesin/peralatan mekanis turun 11,38% mtm atau US$259,47 juta menjadi US$2,02 miliar dengan volume yang turun menjadi 13,43 ribu ton. 

"Nilai impor mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya turun sebesar US$388,87 juta dan volume nya turun 14,75 ribu ton," ujarnya. 

Penurunan nilai impor mesin/perlengkapan elektrik sebesar -17,07% mtm menjadi US$1,89 miliar bulan lalu. 

Sedangkan, untuk impor besi dan baja turun 23,02% mtm atau US$198,11 juta menjadi US$0,66 miliar dengan volume nya turun 245,26 ribu ton.

Untuk diketahui, nilai impor mencapai US$16,06 miliar atau turun 10,60% secara bulanan. Hal ini lantaran turunnya impor migas US$2,96 miliar atau turun 11,01% secara bulanan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper