Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor CPO April 2024 Anjlok, Batu Bara dan Besi Baja Naik

BPS mencatat ekspor minyak kelapa sawit (CPO) anjlok, sementara ekspor batu bara dan besi baja naik per April 2024.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor minyak sawit crude palm oil (CPO) mengalami penurunan pada April 2024. Sementara ekspor batu bara, besi dan baja mengalami peningkatan secara bulanan (month-to-month/mtm). 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebutkan kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia memberikan share sebesar 33,78% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada April 2024 sebesar US$18,27 miliar.

"Nilai ekspor batu bara serta besi dan baja mengalami peningkatan asecara bulanan, sedangkan CPO dan turunannya mengalami penurunan," ujar Pudji dalam rilis BPS, Rabu (15/5/2024).

Dia merinci nilai ekspor CPO pada April 2024 sebesar US$1,39 miliar telah turun 10,49% (mtm) secara bulanan namun naik 0,91% (yoy) secara tahunan.

Sementara ekspor besi dan baja pada April 2024 sebesar US$2,17 miliar mengalami peningkatan 1,91% (mtm) dan naik 0,22% (yoy). Adapun, nilai ekspor batu bara pada April 2024 tercatat sebesar US$2,6 miliar mengalami kenaikan 1,84% (mtm), tapi turun 19,26% secara tahunan.

"Sementara untuk batu bara, nilai ekspornya meningkat US$47,03 juta atau naik 1,84% secara bulanan," jelasnya.

BPS mencatat secara total nilai ekspor pada April 2024 US$ sebesar US$19,62 miliar mengalami penurunan 12,97% (mtm), namun mengalami kenaikan 1,72% (yoy). Penurunan ekspor pada April 2024 disumbang terutama oleh penurunan ekspor industri pengolahan.

Pudji Ismartini mengatakan penurunan ekspor secara bulanan terutama disebabkan oleh penurunan nilai ekspor nonmigas, sementara ekspor migas mengalami peningkatan.

“Nilai ekspor migas pada April 2024 adalah sebesar US$1,35 miliar atau naik 5,03% mtm, sementara nilai ekspor nonmigas turun 14,06% mtm dengan nilai US$18,27 miliar,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (15/5/2024).

Pudji mengatakan penurunan ekspor nonmigas pada April 2024 terutama disebabkan oleh penurunan ekspor pada komoditas logam mulia dan perhiasan/permata dengan andil penurunan sebesar 2,12%, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya dengan andil penurunan 1,44%, juga kendaraan dan bagiannya dengan andil penurunan sebesar 0,77%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper