Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir usai keduanya kembali dari tugas di luar negeri.
Sri Mulyani baru saja kembali dari London, Inggris, sementara Erick pada pekan lalu berada di Doha, Qatar, serta Paris Prancis untuk kegiatan Timnas Indonesia U23.
Dalam pertemuan di kantor Kemenkeu tersebut, Sri Mulyani membagikan potret dirinya bersama Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
“Kali ini kami berdiskusi mengenai penguatan fungsi-fungsi BUMN utamanya bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnisnya,” tulis @smindrawati dalam unggahannya, Senin (13/5/2024).
Sebagaimana diketahui, BUMN tengah melakukan ‘bersih-bersih’ dan berencana menutup BUMN sakit jika tak mampu bertransormasi dalam kurun waktu hingga akhir masa pemerintahan Jokowi pada Oktober mendatang.
“Kami membahas hasil transformasi BUMN dan beberapa target percepatan program strategis BUMN hingga Oktober tahun ini,” ujar Erick.
Baca Juga
Jumlah BUMN saat ini hanya tersisa 45 perusahaan. Jumlah tersebut turun dibandingkan periode Oktober 2023 yang tercatat sebanyak 65 perusahaan dan ditargetkan terus berkurang hingga 2024.
Kementerian BUMN telah melakukan sederet aksi korporasi sebagai langkah transformasi, seperti holdingisasi, merger, klasterisasi, perampingan, hingga penanganan BUMN bermasalah.
Adapun, kinerja BUMN terhadap kas negara pun cukup baik. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per 31 Maret 2024 tercatat naik 10% dari periode yang sama tahun lalu.
Kemenkeu mencatat peningkatan PNBP justru dikontribusikan oleh penerimaan dari kekayaan negara dipisahkan (KND), yang ditopang oleh setoran dividen perbankan.
Dividen BUMN yang disetorkan ke kas negara tercatat mencapai Rp42,9 triliun, melonjak signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 yang hanya sebesar Rp4,6 triliun.