Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara Timur Tengah merupakan penyedia 35% total produksi minyak dunia, di mana sekitar 30% di antaranya dikirim untuk kawasan Asia melalui Selat Hormuz.
Pengajar Universitas Paramadina sekaligus Co-Founder & Head Advisor Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Wijayanto Samirin menjelaskan bahwa itulah alasan kenapa gejolak di Timur Tengah akan berpengaruh besar terhadap perekonomian beberapa negara Asia.
"Ada beberapa negara yang mendapatkan konsekuensi sangat negatif [atas konflik di Timur Tengah], yaitu negara-negara yang mengambil minyak langsung dari Timur Tengah. Problemnya bukan cuma masalah harga, tapi juga ketersediaan barang," jelasnya dalam diskusi virtual di Universitas Paramadina, dikutip Rabu (24/4/2024).
Berdasarkan data US Energy Information Administration Analysis, beberapa negara Asia seperti China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Filipina tercatat akan sangat terdampak.
Berbeda dengan negara-negara Eropa yang lebih mengandalkan suplai minyak dari Amerika Serikat (AS), Norwegia, dan Kazakhstan, sementara porsi minyak yang berasal dari Timur Tengah hanya 10% dari total.
"Sebanyak 30% minyak dunia didistribusikan melalui Selat Hormuz, dan 70% di antaranya menuju Asia, seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan," tambahnya.
Baca Juga
Secara terperinci, China memenuhi 61% total kebutuhan minyaknya dari Timur Tengah. Sementara itu, Jepang dan Filipina memiliki ketergantungan tertinggi, yaitu masing-masing mencapai 95% dan 90% dari kebutuhannya.
Adapun, Korea Selatan mengandalkan Timur Tengah untuk memenuhi porsi 67% kebutuhannya, India mencapai 53%, Singapura 67%, dan Thailand 62%. Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, pasokan impor minyak mentah Tanah Air mayoritas berasal dari Arab Saudi, disusul Angola, Nigeria, AS, Australia, dan Gabon.
Sementara itu, untuk impor LPG, mayoritas Indonesia mengambil dari AS, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar. Terakhir, untuk impor BBM Pertamina, mayoritas berasal dari Singapura, Malaysia, dan India.