Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) memperkirakan tensi geopolitik di Timur Tengah berpeluang mengerek kembali harga batu bara di pasar global. Perseroan pun telah bersiap untuk memaksimalkan potensi penjualan batu bara.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra menyampaikan bahwa perseroan berusaha untuk cepat tanggap dalam menghadapi kondisi-kondisi eksternal, salah satunya permasalahan yang terjadi di Timur Tengah.
Permasalahan di Timur Tengah berpotensi bakal membuat harga batu bara kembali naik di pasar dunia. Terlebih, harga batu bara dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya fluktuasi pasar, kondisi cuaca, teknis, hingga geopolitik.
Melihat hal ini, Niko mengatakan bahwa perseroan bakal memaksimalkan potensi pasar dalam negeri maupun luar negeri.
“Kami akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi,” kata Niko kepada Bisnis, Selasa (23/4/2024).
Selain pasar dalam negeri, PTBA juga bakal mencoba membuka peluang untuk mengeskpor ke pasar pasar baru. Hal ini, kata Niko, dilakukan oleh PTBA untuk mengoptimalkan target kinerja perusahaan agar semakin baik di tahun ini.
Baca Juga
Niko juga menyampaikan, selain fokus pada pengembangan pasar, PTBA juga berfokus melalukan penambangan sesuai dengan praktik good mining practice (GMP).
“Perusahaan juga fokus dalam menjalankan praktik penambangan yang baik dan berkelanjutan sesuai dengan visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan,” ucap Niko.
Adapun, harga batu bara acuan (HBA) untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR pada April 2024 naik 10,35% ke level US$121,13 per ton, dari sebelumnya US$109,77 per ton pada Maret 2024.
Selanjutnya, HBA dengan kalori 5.300 kcal/kg GAR untuk April 2024 ditetapkan senilai US$86,93 per ton, lebih rendah dari acuan bulan sebelumnya di level US$88,77 per ton.
Untuk HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR berada di level US$57,17 per ton, nilai ini naik dari acuan sebelumnya di level US$56,83 per ton.
Kemudian, HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR berada di level US$36,32 per ton, lebih rendah dari HBA bulan sebelumnya di angka US$37,60 per ton.
Sementara itu, harga batu bara global mengalami pelemahan. Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Senin (22/4/2024), harga batu bara kontrak April 2024 di ICE Newcastle ditutup melemah -0,84% pada level US$129,50 per metrik ton Batu bara kontrak Mei 2024 juga melemah -2,65% ke US$138 per metrik ton.