PTFI membuka kemungkinan penurunan kapasitas produksi sekitiar 40% pada RKAB 2024 seiring dengan tenggat relaksasi ekspor konsentrat yang diputus Mei tahun ini. Penyesuaian produksi itu dilakukan lantaran daya tampung atau input smelter yang masih terbatas saat itu.
“Aktivitas penambangan akan mengikuti target yang telah disepakati pemerintah, dengan selalu mengedepankan sustainable safe production,” kata Agung.
Adapun, Kementerian ESDM telah menyetujui target produksi PTFI sebesar 1,4 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounces emas tahun ini.
Lewat persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) PTFI periode 2024 sampai dengan 2026, rencana produksi bijih dipastikan terus tumbuh tiga tahun mendatang.
Berdasarkan data Minerba, rencana produksi ore dari PTFI pada 2024 dipatok di level 63,16 juta ton. Selanjutnya, rencana produksi bijih PTFI pada 2025 dan 2026 masing-masing ditetapkan sebesar 77,52 juta ton dan 79,12 juta ton.