Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Merah Mudik Lebaran, Kecelakaan Maut hingga Macet Belasan Jam

Mudik Lebaran 2024 diwarnai peristiwa kemacetan hingga belasan jam di Pelabuhan Merak hingga dua kecelakaan yakni di Tol Cikampek dan Tol Semarang-Batang.
Ratusan pemudik bersepeda motor antre menunggu kapal bersandar di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Kamis (4/4/2024) dini hari. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Ratusan pemudik bersepeda motor antre menunggu kapal bersandar di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Kamis (4/4/2024) dini hari. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Bisnis.com, JAKARTA - Periode mudik Lebaran 2024 telah usai seiring dengan berakhirnya masa cuti bersama pada 15 April 2024. Total ada 10 hari periode mudik dan balik pada tahun ini.

Mudik Lebaran tahun ini bisa jadi merupakan yang terbesar jumlahnya selama 4 tahun terakhir atau sejak masa pandemi 2020.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksi pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2024 dapat melonjak drastis dibandingkan 2023 dengan mencapai lebih dari 193 juta orang.

Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. 

Jumlah tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Melihat proyeksi yang sangat besar tersebut, pemerintah telah menyiapkan segala jurus untuk membuat mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar, aman, dan selamat. Mulai dari rekayasa lalu lintas seperti One Way, Contra Flow, dan Ganjil Genap; pengaturan pelabuhan penyeberangan; program mudik gratis; dan lain-lain.

Sayangnya, tidak semua yang telah direncanakan dan diantisipasi, bisa berjalan dengan lancar. Pada Sabtu (6/4/2024), terjadi kemacetan panjang di Pelabuhan Merak, Banten.

Pantauan tim Jelajah Bisnis Indonesia di lokasi pukul 07.30 WIB, terjadi penumpukan kendaraan dari arah Tangerang setidaknya sepanjang sekitar 10 kilometer. Sebelum Pintu Tol Merak, kendaraan sudah sulit melaju.

Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan dari berbagai laporan langsung disebutkan bahwa para pemudik harus tertahan sekitar 15-18 jam di lokasi.

“Kemacetan di lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni bukan terjadi pada mudik kali ini saja. Dalam setiap kegiatan mudik manakala lebaran tiba, kemacetan selalu menghantui para pelaju,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (8/4/2024).

Merespons hal tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) buka suara. Hasil evaluasi menunjukkan banyak pemudik belum memiliki tiket yang nekat mencoba masuk ke Pelabuhan Merak.

Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, menuturkan, sekitar 19.700 orang atau 32% dari total masyarakat yang masuk ke Pelabuhan Merak pada periode 6-7 April 2024 tidak memiliki tiket atau memilih go show.

"Adanya kondisi ini berimbas pada melancarkan distribusi kendaraan di Pelabuhan Merak, terutama pada area gate Pelabuhan," kata Ira secara virtual dalam Rapat Koordinasi dengan Menteri Perhubungan di Gedung Kemenhub, Jakarta pada Senin (8/4/2024).

Hal tersebut membuat ASDP harus mengubah ketentuan service level agreement (SLA). ASDP mengimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki tiket untuk menunda perjalanan ke Pelabuhan Merak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper