Bisnis, JAKARTA — Meski terjadi kemerosotan kembali, sinyal penguatan cadangan devisa diprediksi terjadi pada semester kedua tahun ini.
Berita tentang potensi penguatan cadangan devisa menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Sabtu (6/4/2024). Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id
Berikut ini highlight Top 5 News Bisnisindonesia.id hari ini:
1. Menanti Sinyal Ketangguhan Cadangan Devisa
Posisi cadangan devisa atau cadev Indonesia menyempit akibat jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Bank Indonesia atau BI melaporkan cadev menyusut sebesar US$1,3 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi Rp145,1 miliar pada Januari 2024.
Selain pembayaran utang, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pada Januari biasanya pemerintah menerbitkan obligasi global. Namun, hal itu tidak dilakukan pada tahun ini, sehingga cadev semakin susut. Kendati demikian, sinyal penguatan masih akan terjadi pada semester kedua tahun ini.
“Kami memperkirakan [penguatan] cadangan devisa Indonesia tahun ini, terutama pada paruh kedua tahun 2024, didukung oleh peningkatan sentimen risk-on,” ujarnya, Kamis (8/2/2024).
Menurut Josua, pada periode tersebut investor telah beralih dari pendekatan wait and see terkait pemilihan umum. Sejalan dengan itu, dia berharap adanya potensi penurunan suku bunga kebijakan global dapat meningkatkan sentimen risk-on di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
2. Tol Cipali Jadi Medan Perang Pemudik, Polri Siagakan 500 Motor Trail Pengurai Macet
Korlantas Polri menyiagakan sedikitnya 500 kendaraan roda dua berjenis motor trail untuk mengurai kemacetan di ruas tol Cikopo - Palimanan selama periode mudik Lebaran 2024.
Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Brigjen Pol. Yusri Yunus mengatakan bahwa petugas bakal disiagakan di ruas tol Cipali untuk memantau kepadatan kendaraan.
Nantinya, Korlantas Polri menyiagakan tim pengurai kemacetan yang dilengkapi dengan 500 unit motor trail. Tim tersebut akan diturunkan untuk mengurai arus kendaraan jika terjadi insiden atau kecelakaan pada titik tersebut.
"Cipali itu cuma 2 lajur, dari 4 menjadi 2 itu akan terjadi bottleneck. Makanya kami siagakan tim dan petugas terkait," katanya saat pelepasan Jelajah Lebaran 2024 di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Lebih lanjut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa ruas tol Cipali akan menjadi laiknya medan perang saat masa angkutan mudik Lebaran 2024 seiring dengan lonjakan pergerakan masyarakat pada periode ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan paparan saat pelepasan tim Jelajah Lebaran 2024 di Jakarta, Jumat (5/4/2024). Bisnis/Abdurachman
3. 28,4 Juta Orang Tinggalkan Jabodetabek Saat Mudik Lebaran 2024
Sekitar 28,4 juta orang penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan meninggalkan wilayah metropolitan tersebut selama periode mudik Lebaran Idulfitri 2024.
Hasil Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan potensi pergerakan mudik warga Jabodetabek mencapai 28,4 juta orang atau sekitar 84,27% dari total penduduk asal Jabodetabek.
Pemudik asal Jabodetabek tahun ini meningkat lebih dari 50% dari 2023 yang mencapai 18,3 juta orang. Data dari Kemenhub diketahui jumlah tersebut setara 54,31% dari total penduduk Jabodetabek.
Adapun, puncak arus mudik diperkirakan jatuh pada Sabtu 6 April 2024 atau H-4 Idulfitri. Total pemudik dari wilayah itu diperkirakan mencapai 5,20 juta orang.
Sekitar 4.000 unit mobil listrik diperkirakan turut melakukan perjalanan mudik pada musim Lebaran tahun ini. Tak hanya diperlukan kesiapan infrastruktur untuk menopang penggunaan kendaraan setrum itu.
Pemerintah memperkirakan sekitar 18% dari populasi mobil listrik akan melakukan mudik Lebaran 2024. Populasi mobil listrik di Indonesia saat ini sekitar 23.000 unit.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menjelaskan, masyarakat biasanya membeli mobil listrik bukan sebagai kendaraan primer mereka.
"Pembeli saat ini mungkin mobil kedua, mobil tambahan, dan bukan mobil primary-nya dia. Bisa kita bayangkan bahkan bisa lebih kecil dari 18% [mobil listrik yang mudik]," kata Rachmat di Kantor Kemenko Marves, Kamis (4/4/2024).
Hal senada disampaikan Kasubdit Uji Tipe Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Yusuf Nugroho. Menurutnya, mobil listrik yang bakal mudik Lebaran 2024 hanya sekitar 18% dari total keseluruhan mobil listrik yang ada.
5. Kinerja Emiten Batu Bara Belum Membara
Penurunan harga batu bara sepanjang 2023 menjadi pemberat bagi performa emiten sektor batu bara.
Misalnya saja, emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang mencatatkan penurunan laba bersih 34,16% sepanjang 2023. Catatan laba tersebut mengalami penurunan menjadi US$1,64 miliar pada 2023, dari US$2,49 miliar pada tahun 2022.
Pendapatan ADRO juga tercatat turun menjadi US$6,51 miliar pada 2023, dari tahun 2022 yang sebesar USS$8,1 miliar. Pendapatan ini turun 19,56% secara tahunan atau year on year (yoy). Emiten batu bara lainnya, yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) juga membukukan penurunan kinerja pada 2023. ITMG mencatatkan penurunan pendapatan 34,7% menjadi US$2,37 miliar sepanjang 2023, dari US$3,63 miliar di tahun 2022.
Laba bersih emiten Grup Banpu ini pun tergerus hingga setengahnya, yakni menjadi US$500 juta pada 2023. Pada 2022, ITMG masih mencatatkan laba bersih US$1,2 miliar. Dengan hasil tersebut, artinya laba bersih ITMG turun hingga 58,3% secara tahunan.
Penurunan kinerja juga dialami oleh emiten BUMN PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) pada 2023. PTBA membukukan pendapatan Rp38,4 triliun, turun 9,75% dari 2022 sebesar Rp42,64 triliun. Laba bersih PTBA juga turun menjadi Rp6,1 triliun pada 2023, turun dari Rp12,56 triliun pada 2022. Laba bersih ini turun 51,42% secara tahunan atau year on year (yoy).